KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, pada Agustus 2020 ekspor produk minyak sawit sebesar 2,68 juta ton atau turun sekitar 14,3% dari bulan sebelumnya yang sekitar 3,13 juta ton. "Penurunan volume ekspor ini diduga selain karena pengaruh Covid-19 yang belum mereda, juga karena kenaikan harga minyak sawit yang menyebabkan perbedaannya harga dengan minyak nabati lain, terutama minyak kedelai, menjadi lebih kecil sehingga sebagian pengguna beralih ke minyak lain atau importir menunggu perubahan harga," terang Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10). Nilai ekspor produk minyak sawit di Agustus pun sebesar US$ 1,69 miliar, lebih rendah dari nilai ekspor bulan Juli yang mencapai US$ 1.86 miliar. Menurut Mukti, nilai ekspor tersebut tercapai pada harga rata-rata bulan Agustus CPO US$ 703/ton Cif Rott dan bulan Juli US$ 659/ton.
Ekspor produk minyak sawit turun 14,3% di Agustus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, pada Agustus 2020 ekspor produk minyak sawit sebesar 2,68 juta ton atau turun sekitar 14,3% dari bulan sebelumnya yang sekitar 3,13 juta ton. "Penurunan volume ekspor ini diduga selain karena pengaruh Covid-19 yang belum mereda, juga karena kenaikan harga minyak sawit yang menyebabkan perbedaannya harga dengan minyak nabati lain, terutama minyak kedelai, menjadi lebih kecil sehingga sebagian pengguna beralih ke minyak lain atau importir menunggu perubahan harga," terang Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam keterangan tertulis, Selasa (12/10). Nilai ekspor produk minyak sawit di Agustus pun sebesar US$ 1,69 miliar, lebih rendah dari nilai ekspor bulan Juli yang mencapai US$ 1.86 miliar. Menurut Mukti, nilai ekspor tersebut tercapai pada harga rata-rata bulan Agustus CPO US$ 703/ton Cif Rott dan bulan Juli US$ 659/ton.