KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi budidaya perikanan terus meningkat. Bahkan ikan yang biasa digunakan untuk ketahanan pangan kini sudah mulai diekspor. Melihat hal tersebut kebutuhan dalam negeri tetaplah menjadi hal utama yang harus dipenuhi sebelum melakukan ekspor. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebijakto menuturkan bahwa menjadi tantangan internal dimana peningkatan permintaan akan produksi perikanan budidaya. Terlebih produk perikanan budidaya yang biasa digunakan dalam pemenuhan ketahanan pangan mulai diekspor. ”Jadi pemenuhan produksi dalam negeri harus ditingkatkan, begitu juga untuk ekspor. Karena sekarang bukan hanya udang saja dan rumput laut saja yang ekspor. Ikan penopang itu nila, lele, patin, bandeng, sekarang ikan ketahanan pangan itu potensi ekspor, Gurame juga ekspor. Mau tidak mau kita harus pacu produksi untuk penuhi makan kita,” tutur Slamet.
Ekspor produk perikanan budidaya pangan digenjot, kebutuhan domestik harus terpenuhi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi budidaya perikanan terus meningkat. Bahkan ikan yang biasa digunakan untuk ketahanan pangan kini sudah mulai diekspor. Melihat hal tersebut kebutuhan dalam negeri tetaplah menjadi hal utama yang harus dipenuhi sebelum melakukan ekspor. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebijakto menuturkan bahwa menjadi tantangan internal dimana peningkatan permintaan akan produksi perikanan budidaya. Terlebih produk perikanan budidaya yang biasa digunakan dalam pemenuhan ketahanan pangan mulai diekspor. ”Jadi pemenuhan produksi dalam negeri harus ditingkatkan, begitu juga untuk ekspor. Karena sekarang bukan hanya udang saja dan rumput laut saja yang ekspor. Ikan penopang itu nila, lele, patin, bandeng, sekarang ikan ketahanan pangan itu potensi ekspor, Gurame juga ekspor. Mau tidak mau kita harus pacu produksi untuk penuhi makan kita,” tutur Slamet.