Ekspor produk rotan Indonesia masih lemes



JAKARTA. Larangan ekspor bahan mentah rotan yang mulai berlaku sejak awal tahun 2012 nyatanya belum berdampak signifikan bagi ekspor tahun ini. Buktinya: selama Januari-Agustus tahun ini, ekspor produk rotan baru mencapai US$ 128 juta atau baru 63,2% dari hasil ekspor rotan sepanjang 2012 yang mencapai US$ 202,67 juta.

Abdul Sobur, Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI), mengaku masih optimistis nilai ekspor rotan masih bertambah. Beberapa negara tujuan ekspor produk rotan asal Indonesia, bahkan juga Cina yang selama ini mengimpor rotan mentah, juga mulai melakukan pembelian produk jadi dari Indonesia.

Sekadar mengingatkan, pemerintah melarang ekspor bahan baku rotan mulai Januari 2012 untuk mendukung industri furnitur berbahan rotan dalam negeri. Kebijakan ini diharapkan bisa mendorong ekspor produk-produk rotan. Hanya saja, fakatnya, ekspor rotan dan produk rotan tahun lalu masih jauh dari rekor nilai ekspor rotan pada 2005 yang mencapai US$ 340 juta.


Itulah sebabnya, agar nilai ekspor rotan terus bertambah, Rudyzar ZM, Koordinator Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) wilayah Kalimantan mengharapkan pemerintah tidak terlalu ketat dalam menerapkan kebijakan ekspor rotan mentah.

"Paling tidak pemerintah masih memberikan izin untuk ekspor rotan poles untuk produsen," kata Rudyzar.

Lisman Sumardjani, Sekretaris Jenderal APRI menambahkan, nilai ekspor rotan saat ini sejatinya lebih karena faktor pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Pasalnya, permintaan negara-negara seperti Eropa hingga kini belum mengalami perbaikan. Ini masih ditambah industri rotan lokal juga loyo.Industri di dalam negeri, kata Lisman banyak yang terancam gulung tikar karena tak boleh ekspor bahan mentah. "Ini bisa dilihat dari total volume pengapalan barang yang tak terlalu besar," ungkap Lisman tanpa menyebutkan volume ekspor produk rotan.

Kontroversi larangan ekspor bahan baku rotan memang tak berkesudahan. Pasalnya, investasi di industri hilir rotan di dalam negeri seperti yang dijanjikan pemerintah pasca larangan ekspor rotan belum terlihat. Celakanya, larangan tersebut justru menghidupkan ekspor bahan baku rotan di negara pesaing Indonesia, seperti Philipina dan Vietnam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie