JAKARTA. Minyak sawit mentah bergerak menanjak. Peningkatan harga sejalan dengan kenaikan ekspor crude palm oil (CPO) dari dua negara produsen terbesar komoditas tersebut, yaitu Malaysia dan Indonesia. Sociate Generale de Surveillance (SGS) mengestimasi, ekspor CPO Malaysia selama 10 hari pertama di bulan September meningkat 30% menjadi 460.939 ton dibanding periode yang sama di bulan sebelumnya. Menurut survei Bloomberg, ekspor CPO dari Indonesia, bulan ini, mencapai 1,6 juta metrik ton. Angka itu lebih tinggi daripada ekspor di periode serupa Agustus, yaitu 1,4 juta metrik ton. Kontrak pengiriman CPO untuk November 2012 di Malaysia Derivatives Exchange, Senin (10/9), senilai RM 2.932 per metrik ton. Harga itu naik 0,17% dibanding harga per Jumat (7/9). Jika dihitung selama satu bulan, harga CPO sudah naik 0,78%.Renji Betari, Analis Pasar Fisik Komoditas SoeGee Futures, mengatakan, konsumsi masyarakat biasanya mencapai puncak di kuartal III. Secara umum, kondisi tersebut akan menguatkan harga CPO. Di masa puncak konsumsi, harga berbagai komoditas pertanian lain, juga naik.
Ekspor produsen naik, ekspor CPO melaju
JAKARTA. Minyak sawit mentah bergerak menanjak. Peningkatan harga sejalan dengan kenaikan ekspor crude palm oil (CPO) dari dua negara produsen terbesar komoditas tersebut, yaitu Malaysia dan Indonesia. Sociate Generale de Surveillance (SGS) mengestimasi, ekspor CPO Malaysia selama 10 hari pertama di bulan September meningkat 30% menjadi 460.939 ton dibanding periode yang sama di bulan sebelumnya. Menurut survei Bloomberg, ekspor CPO dari Indonesia, bulan ini, mencapai 1,6 juta metrik ton. Angka itu lebih tinggi daripada ekspor di periode serupa Agustus, yaitu 1,4 juta metrik ton. Kontrak pengiriman CPO untuk November 2012 di Malaysia Derivatives Exchange, Senin (10/9), senilai RM 2.932 per metrik ton. Harga itu naik 0,17% dibanding harga per Jumat (7/9). Jika dihitung selama satu bulan, harga CPO sudah naik 0,78%.Renji Betari, Analis Pasar Fisik Komoditas SoeGee Futures, mengatakan, konsumsi masyarakat biasanya mencapai puncak di kuartal III. Secara umum, kondisi tersebut akan menguatkan harga CPO. Di masa puncak konsumsi, harga berbagai komoditas pertanian lain, juga naik.