Ekspor sarang burung walet ke China bakal melonjak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berpeluang menggenjot ekspor sarang burung walet ke China mulai tahun ini. Pasalnya, hasil audit Badan Administrasi Registrasi, Sertifikasi, dan Akreditasi China (CNCA) pada Desember 2017 lalu menambah 10 perusahaan sarang walet negara kita yang bisa langsung ekspor ke negeri tembok raksasa itu.

Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI) mencatat, ekspor sarang walet Indonesia ke China pada 2015 sebanyak 14 ton. Ekspor meningkat menjadi 22 ton di 2016 dan melonjak jadi 52 ton pada 2017 lalu.

China baru memberi izin kepada perusahaan Indonesia mengekspor sarang walet mulai 2015. Sebelumnya, ekspor sarang burung bernama Latin Collocalia vestita ini harus melalui negara lain. Hingga tahun lalu, hanya terdapat delapan perusahaan Indonesia yang mengantongi izin ekspor sarang walet ke China.


"Tahun ini, eksportir menjadi 18, diharapkan bisa memperbesar pengiriman sarang burung walet ke China, tumbuh 10% dari tahun lalu," ujar Ketua Umum PPSBI Boedi Mranata dalam Musyawarah Nasional PPSBI, Jumat (2/3).

Data Kementerian Pertanian menunjukkan, total ekspor sarang walet pada 2015 sebesar 700 ton, naik jadi 769 ton di 2016 dan 1.053 ton di 2017.Ekspor sarang walet ke China masih kecil dibanding negara lain. Adapun ekspor terbesar adalah ke Hong Kong yang di 2017 mencapai 300 ton.

PPBSI berharap, pemerintah menciptakan tataniaga ekspor sarang walet untuk mendukung peningkatan ekspor sarang walet ke China. Soalnya, negara dengan jumlah penduduk terbesar sedunia itu menerapkan standar ketat. Contoh, pemenuhan sertifikat ketelusuran, standar kebersihan dengan kandungan nitrit di bawah 30 part per million (ppm), serta sarang walet telah diproses melalui pemanasan 70 derajat Celcius selama 3,5 detik.

Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini menyatakan, lembaganya siap mendukung pengembangan ekspor sarang walet ke China. Sebab, harganya tinggi, mencapai US$ 1.000–US$ 2.000 per kg. Badan Karantina akan mempermudah pendaftaran rumah walet guna membantu sertifikat ketelusuran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini