Ekspor sarang walet meningkat 175% pada 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor sarang burung walet Indonesia ke China pada tahun lalu meningkat 175% dibandingkan tahun 2016. Nilai ekspor sarang walet tahun lalu mencapai US$ 87,45 juta.

Tahun ini, Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kemtan) berharap, ekspor sarang burung walet terus meningkat. Apalagi, Barantan terus melakukan pendampingan registrasi rumah-rumah walet baru.

“Kami memang belum dapat menargetkan ekspor sarang burung walet saat ini, karena menyangkut kesiapan dan ketersediaan rumah walet,” kata Kepala Barantan, Banun Harpini kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).


Menurut Banun, saat ini rumah walet yang sudah teregistrasi sebanyak 186 rumah walet.

Tak hanya pendampingan peregistrasian rumah walet yang baru, Barantan juga terus berupaya meningkatkan ekspor. Banun bilang, saat ini, Barantan tengah memperkuat uji kadar nitrit dan alat pemanasan dengan melakukan kalibrasi dan penambahan peralatan baru.

Meski begitu, Banun tak memungkiri masih ada kendala yang dialami dalam upaya mengekspor sarang burung walet. Menurutnya, rumah walet yang ada di Indonesia belum bergerak sebagai sebuah industri. “Usaha budidaya burung walet masih tradisional dan memerlukan pendampingan yang intensif untuk dapat diregistrasi,” papar Banun.

China memang merupakan tujuan ekspor sarang burung walet terbesar. Segmentasi pasar sarang burung walet Indonesia ke China mencapai 71%. Banun mengatakan, masih ada ekspor sarang burung walet ke Australia, Taiwan dan Amerika Serikat. Namun, jumlah ekspor ke negara tersebut masih dalam jumlah yang kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini