KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bakal membawa berkah bagi produk ekspor seperti minyak kelapa sawit dan turunnya, komoditas kakao, serta kopi. Produk-produk tersebut selama ini menjadi salah satu andalan ekspor di pasar global. Andi Nuhung, Direktur Eksekutif Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) mengatakan, dalam beberapa hari terakhir harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani terdongkrak menjadi Rp 2.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya hanya bertengger di kisaran Rp 1.500-Rp 1.700 per kg. Menurutnya peningkatkan harga tersebut disumbang oleh pelemahan rupiah terhadap dollar AS. "Harga di pasar dunia memang berkisar US$ 600-US$ 750 per ton. Tetapi karena penguatan dollar, maka setelah diubah menjadi rupiah, maka petani dan eksportir akan menerima harga yang lebih besar. Dengan begitu, seharusnya dengan penguatan ini, petani akan menerima rupiah lebih banyak," tutur Iskandar kepada KONTAN, Rabu (4/10).
Ekspor sawit dan kakao menikmati penguatan dollar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) bakal membawa berkah bagi produk ekspor seperti minyak kelapa sawit dan turunnya, komoditas kakao, serta kopi. Produk-produk tersebut selama ini menjadi salah satu andalan ekspor di pasar global. Andi Nuhung, Direktur Eksekutif Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) mengatakan, dalam beberapa hari terakhir harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani terdongkrak menjadi Rp 2.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya hanya bertengger di kisaran Rp 1.500-Rp 1.700 per kg. Menurutnya peningkatkan harga tersebut disumbang oleh pelemahan rupiah terhadap dollar AS. "Harga di pasar dunia memang berkisar US$ 600-US$ 750 per ton. Tetapi karena penguatan dollar, maka setelah diubah menjadi rupiah, maka petani dan eksportir akan menerima harga yang lebih besar. Dengan begitu, seharusnya dengan penguatan ini, petani akan menerima rupiah lebih banyak," tutur Iskandar kepada KONTAN, Rabu (4/10).