JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) membuat pusing pelaku industri sepatu. Betapa tidak, kenaikan BBM dan TDL bisa menggemukkan biaya produksi yang berujung pada penurunan daya saing industri. “Kalau kebijakan kenaikan BBM dan TDL berlaku tahun ini, sudah pasti menurunkan daya saing produk lokal di pasar ekspor hingga 5%,” terang Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo kepada KONTAN, Kamis (15/3). Turunnya daya saing itu terjadi karena sepatu dari Indonesia menjadi lebih mahal. Selain turunnya pasar ekspor, Eddy juga khawatir tergerusnya pasar sepatu produk dalam negeri di pasar domestik. “Imbasnya, impor sepatu dari China bisa naik 60%,”tegas Eddy khawatir.
Ekspor sepatu bisa susut jika TDL naik
JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) membuat pusing pelaku industri sepatu. Betapa tidak, kenaikan BBM dan TDL bisa menggemukkan biaya produksi yang berujung pada penurunan daya saing industri. “Kalau kebijakan kenaikan BBM dan TDL berlaku tahun ini, sudah pasti menurunkan daya saing produk lokal di pasar ekspor hingga 5%,” terang Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo kepada KONTAN, Kamis (15/3). Turunnya daya saing itu terjadi karena sepatu dari Indonesia menjadi lebih mahal. Selain turunnya pasar ekspor, Eddy juga khawatir tergerusnya pasar sepatu produk dalam negeri di pasar domestik. “Imbasnya, impor sepatu dari China bisa naik 60%,”tegas Eddy khawatir.