Ekspor Sepatu Tembus US$ 2 Miliar pada 2010



JAKARTA. Kondisi industri sepatu lokal kian membaik pada kuartal II tahun ini. Karena itu, Departemen Perindustrian (Depperin) optimistis ekspor sepatu tahun depan lebih baik dari tahun ini.

Pemerintah menargetkan ekspor sepatu tahun 2010 menjadi US$ 2 miliar, naik dari tahun ini yang diperkirakan hanya US$ 1,8 miliar. Namun, nilai ekspor tahun ini diprediksi stagnan, sama dengan 2008.

Kenaikan ekspor terdorong pembeli dari luar negeri; antara lain dari Amerika Serikat dan Uni Eropa yang kembali melirik produk sepatu asal Indonesia.


Mereka memang sempat menurunkan permintaan di akhir 2008 dan awal 2009 sebagai imbas krisis ekonomi global. ”Saya optimistis minimal ekspor diraih sama dengan tahun ini atau setidaknya US$ 2 miliar,” kata Direktur Industri Aneka Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Depperin Budi Irmawan, (2/11).

Menurut Budi, pembeli asing semakin percaya pada sepatu buatan Indonesia karena produk tersebut kini lebih berdaya saing dari sisi harga maupun kualitas.

Ini terjadi setelah produsen lokal mengikuti program restrukturisasi permesinan industri alas kaki yang tahun ini mendapatkan kucuran anggaran Rp 55 miliar. Program restrukturisasi mesin dalam bentuk penggantian mesin yang sudah tua membuat produsen lebih efisien dan produktif.

Selain itu, program restrukturisasi juga mendorong produsen mampu menggenjot produksi. Budi mencontohkan, perusahaan sepatu asal Surabaya, PT Kharisma Indonesia yang menambah lini produksi dengan menaikan produksi sekitar 30% dari kapasitas terpasang saat ini. Nilai investasi perusahaan ini mencapai Rp 2 miliar.

Tak heran, pemerintah pun berencana melanjutkan program restrukturisasi permesinan di 2010. Program lainnya, pemerintah bakal menggelar pelatihan, fasilitas promosi, kebijakan pendukung bahan baku sepatu seperti penentuan Harga Patokan Ekspor (HPE) kulit, bantuan peralatan, juga kerjasama dengan industri persepatuan. "Harapannya target ekspor dapat diraih," lanjut Budi.

Pelaku usaha sendiri justru lebih optimis dari pemerintah. Mereka yakin, ekspor sepatu mampu terdongkrak hingga 20% di tahun depan. Dari perolehan di 2009 US$ 1,8 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menyebutkan, ada beberapa prinsipal merek sepatu asing yang sedang menjajaki penambahan pesanan seperti Nike dan Adidas.

Pasar Lokal Ikut Naik

Tak hanya ekspor, pasar sepatu di dalam negeri kondisinya tak jauh berbeda. Permintaan sepatu di pasar domestik bakal terus meningkat seiring perbaikan daya beli masyarakat. "Pasar domestik kita harap kondisi juga membaik. Jadi kondisi industri seimbang antara ekspor dan domestik, " kata Budi.

Pada 2010, pasar domestik ditaksir mencapai Rp 27 triliun - Rp 30 triliun. Naik dari tahun ini yang diperkirakan hanya Rp 25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan