Ekspor sepeda bisa terjungkal tahun ini



JAKARTA. Ekspor sepeda   tahun ini tampaknya akan turun. Perkumpulan pebisnis sepeda nasional yang tergabung dalam Asosiasi Indonesia Persepedaan Indonesia (AIPI) memprediksi penurunan ekspor sepeda rakitan lokal bakal turun paling tidak 10%. "Kami prediksi ekspor sepeda cuma 10%-15% dari total ekspor sepeda tahun 2011," katanya kemarin.

Menurut Rudiyono, Ketua AIPI, penyebabnya merosotnya kinerja ekspor sepeda nasional tahun ini adalah karena pemerintah memberlakukan Peraturan Dirjen Bea dan Cukai No. 15/BC/2012 dan No. 16/BC/2012. Beleid yang berlaku April 2012 itu    menghapuskan restitusi bea masuk komponen sepeda impor seperti telah berlaku selama ini. Imbasnya, sepeda buatan Indonesia harus memasang harga lebih mahal.

Rudiyono mengatakan, saat ini komponen sepeda rata-rata dikenakan bea masuk sebesar 10%. Dengan adanya fasilitas restitusi bea masuk yang sebelumnya dinikmati industri sepeda nasional, produsen bisa menekan harga jual baik di pasar domestik maupun di pasar ekspor.


Tahun lalu, ekspor sepeda Indonesia mencapai 850.000 unit. Padahal, pabrikan sepeda domestik sudah mencanangkan target ekspor sepeda mencapai satu juta unit paling cepat tahun depan. Atau paling lambat 2014.

Ronny Liyanto, Direktur PT Dispoly Indonesia, produsen sepeda merek Polygon menilai kinerja ekspor perusahaanya juga terhambat akibat beleid tersebut. "Kami belum kalkulasi besarannya penurunannya," katatanya. Selama ini, dari rata-rata produksi sebanyak 600.000 unit sepeda, Dispoly mengekspor sekitar 70%-nya.

Kebutuhan impor bahan baku sepeda Polygon sendiri bervariasi. Untuk produk paling bawah, komponen impor bisa sebesar 30%. Namun untuk produk sepeda high end bisa mencapai 90%. Beberapa komponen yang masih harus diimpor adalah gir, suspensi, hingga ban. "Banyak komponen sepeda berkualitas bagus belum bisa dibuat di dalam negeri," katanya.

Selain itu, setelah komponen sepeda impor masuk jalur merah kepabean, pasokan komponen sepeda impor Disploy jadi terhambat lantara harus dicek fisik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri