Ekspor sepeda motor Honda tertunda



JAKARTA. Rencana PT Astra Honda Motor (AHM) menjadikan Indonesia salah satu basis ekspor sepeda motor Honda pada akhir tahun ini harus tertunda. Masalah teknis berupa belum siapnya fasilitas produksi membuat produsen sepeda motor terbesar di Indonesia itu terpaksa mengurungkan niat.

"Tahun ini kami masih fokus menggarap pasar domestik dulu, waktunya tidak cukup buat ekspor," jelas Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran kepada KompasOtomotif, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (7/9).

Semula, rencana peresmian perusahaan menjadi basis ekspor disampaikan Johannes Loman, Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM, Juli lalu. Pengumuman ekspor perdana rencananya dilakukan bersamaan dengan meresmikan pabrik keempat AHM di Karawang, Jawa Barat, akhir tahun ini.


"Kapasitas produksi kami belum mencukupi untuk kebutuhan lokal. Inden masih panjang," lanjut Margono.

Pabrik keempat AHM di Karawang akan memproduksi skutik dalam dua lini produksi, dengan kapasitas 1,1 juta unit per tahun. Selain itu, akan tersedia lini ketiga untuk memproduksi model sport, yang kabarnya juga mau diekspor ke luar Indonesia.

Mengacu data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), kinerja ekspor industri sepeda motor nasional masih kecil ketimbang konsumsi domestik. Periode Januari-Agustus, ekspor sepeda motor dalam bentuk utuh (CBU) tercatat 22.964 unit.

Dari jumlah itu, TVS tercatat sebagai merek paling rajin ekspor dengan 9.000 unit, disusul Yamaha (8.752 unit), Honda (2.635 unit), Kawasaki (2.574 unit), dan Suzuki (3 unit). (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia