Ekspor teh lokal ke China sangat kecil, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua China Trade Marketing Association (CTMA) Wang Qing mengatakan ekspor teh Indonesia ke negeri panda saat ini masih sangat kecil.

"Kalau perbandingan mungkin hanya 0,5% saja impor teh dari Indonesia. Kira-kira teh Indonesia yang masuk dari jalur resmi hanya beberapa ratus ton saja. Jadi dari Indonesia masih sedikit sekali yang masuk,” kata Wang, Senin (17/12)

Menurut Wang, ada beberapa negara yang memegang andil dalam pasar impor teh ke China. Negara-negara tersebut adalah Inggris, Srilangka, India, Vietnam, Kenya dan setelahnya Indonesia.


Wang menyatakan rendahnya impor teh asal Indonesia ini karena masyarakat China belum mengenal teh produksi Indonesia.

“Jadi saya yakin konsumen di China belum kenal produk Indonesia, itu yang mempengaruhi penjualan teh Indonesia ke China,” ungkapnya.

Sebelumnya Wang sudah mengunjungi perkebunan teh di Bandung untuk melihat kondisi perkebunan teh di Indonesia.

Dilanjutkan mengunjungi salah-satu pabrik untuk membawa sampel teh dari Indonesia untuk diperkenalkan di China. Selain itu adapun tujuan kedatangan Wang ke pabrik teh adalah untuk melihat pengelolaan dan produksi teh Indonesia.

“Setelah konferensi ini, nanti sore akan men-survei perusahaan teh Indonesia, karena belum begitu jelas mengenai industri teh Indonesia, di China, banyak impor dari negara lain. Tapi kami terhadap produk teh Indonesia terlalu mengerti,” jelasnya.

China merupakan salah satu negara dengan budaya minum teh. Tidak tanggung, dalam satu tahun konsumsi teh China cukup besar yakni 1,9 juta ton.

Namun menurut Wang ekspor teh dari China ke Indonesia tidak sedikit, ada suatu jenis teh yang tidak bisa diproduksi di Indonesia.

“Ekspor produk teh dari China ke Indonesia tidak sedikti, ada sejenis teh tertentu yang tidak diproduksi di Indonesia, misalnya teh liu pao. Dalam satu tahun ada 330 ribu ton ekspor teh dari China ke Indonesia, tapi ekspor kita lebih banyak ke Afrika Utara, Jepang, Eropa dan Amerika,” ungkapnya.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Ninuk rahayuningrum membenarkan perkataan Wang. Menurutnya ekspor yang paling dilirik saat ini masih dipegang oleh komoditi kopi.

“Ekspor teh belum begitu banyak ya, masih banyakan kopi. Jadi diharapkan dengan adanya kesepakatan kerja sama antara Indonesia, China dan India ke depan ekspor teh akan lebih baik,” ungkap Ninuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto