Ekspor tekstil kuartal I sudah naik



JAKARTA. Kabar baik bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) domestik. Dalam tiga bulan pertama tahun 2013, ekspor tekstil Indonesia bisa tumbuh dua digit. Permintaan dari beberapa negara mulai menggeliat. Industri bersiap menghadapi pasar bebas ASEAN.

Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan selama kuartal I-2013, ekspor tekstil Indonesia tumbuh 16% menjadi US$ 3,65 miliar dari periode serupa tahun lalu yang tercatat US$ 3,15 miliar. Ini merupakan imbas dari permintaan pasar ekspor tradisional yang tumbuh. "Ekspor tekstil di kuartal lalu naik," katanya di pameran Indo Inter Tex 2013, Kamis (18/4).

Menurut Ade, pasar ekspor ke Amerika Serikat serta Eropa masih menjadi penopang utama kinerja ekspor tekstil nasional. Selain kedua wilayah ini, Jepang juga menjadi pasar ekspor tekstil yang menggiurkan setelah berlaku kerjasama perdagangan Indonesia - Jepang atau Indonesia Jepang Economic Partnership (IJEPA)


Sebetulnya, industri tekstil domestik sudah menjajaki ekspor ke negara lain. Namun, daya beli yang belum kuat membuat penetrasi ke negara lain cukup sulit, termasuk ke negara di Asia Tenggara. "Perdagangan kami ke ASEAN masih kecil," lanjut Ade.

Namun masuk ke pasar Asia Tenggara tetap terbuka lebar. Bila pelaksanaan ASEAN Economic Community di 2015 nanti terlaksana, Ade yakin produk tekstil Indonesia siap menyerbu pasar Asia Tenggara. Soalnya, struktur industri tekstil di Indonesia terbilang komplet dan punya kelebihan ketimbang negara Asia Tenggara lainnya, yakni punya industri tekstil dari hulu sampai hilir, mulai produksi serat sampai pakaian jadi.

Namun Ade tetap mewaspadai dampak penerapan pasar bebas ASEAN. Sebab, dari sekitar 650 juta penduduk di Asia Tenggara, Indonesia yang memiliki 240 juta penduduk adalah pasar yang potensial. Alhasil, produk tekstil impor berpeluang makin menggempur pasar lokal.

Seharusnya, industri tekstil lokal mendapat bantuan untuk mengamankan pasar domestik, mulai pemenuhan pasokan energi hingga tidak ada pengenaan pajak pendapatan nilai seperti negara lain.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengakui, kelemahan industri tekstil nasional ini. Pihaknya akan menyusun roadmap pembangunan industri TPT nasional yang fokus pada pengembangan mesin tekstil supaya produk tekstil lokal memiliki daya saing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon