KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ekspor merk Toyota tahun ini diperkirakan akan naik tipis. Hal ini didukung oleh kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner dan Rush. Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjelaskan sampai akhir tahun ekspor Toyota diperkirakan akan naik 2% sampai 3%. Tahun lalu ekspor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencapai 199.600 unit. "Tahun depan kita keep (jaga) angka ekspor yang sama," kata Bob, Selasa (11/12). Menurutnya tahun depan angka ekspor stagnan karena beberapa faktor. Misalnya negara Timur Tengah yang jadi sasaran ekspor ekonominya belum membaik. Ditambah harga minyak dunia yang jatuh. Kompetitor Indonesia yakni Korea Selatan pun menurutnya ekspornya melandai. "Kita harap tahun depan terbantu model-model SUV seperti tahun ini. Misalnya Fortuner dan juga Rush," kata Bob. Adapun negara-negara baru akan terus dibidik ekspornya. Misalnya negara-negara di Afrika dan juga Amerika Tengah.Secara umum, TMMIN telah mengeskpor kendarannya ke lebih dari 80 negara di Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Pasifik. Selain itu Toyota terus melakukan upaya untuk meningkatkan rasio kandungan dalam negeri. Bob mengahrapakan kedepan akan ada kerjasama-kerjasama baru dengan pemasok bahan baku dalam negeri. "Khususnya di sektor hulu. Kami akan kerjasama dengan misalnya Inalum untuk aluminum dan juga akan perkuat besi dan baja," papar Bob. Catatan saja beberapa saat lalu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mulai memasok resin plastik bahan baku komponen mobil Toyota. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekspor Toyota bakal sama tahun depan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Ekspor merk Toyota tahun ini diperkirakan akan naik tipis. Hal ini didukung oleh kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner dan Rush. Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menjelaskan sampai akhir tahun ekspor Toyota diperkirakan akan naik 2% sampai 3%. Tahun lalu ekspor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencapai 199.600 unit. "Tahun depan kita keep (jaga) angka ekspor yang sama," kata Bob, Selasa (11/12). Menurutnya tahun depan angka ekspor stagnan karena beberapa faktor. Misalnya negara Timur Tengah yang jadi sasaran ekspor ekonominya belum membaik. Ditambah harga minyak dunia yang jatuh. Kompetitor Indonesia yakni Korea Selatan pun menurutnya ekspornya melandai. "Kita harap tahun depan terbantu model-model SUV seperti tahun ini. Misalnya Fortuner dan juga Rush," kata Bob. Adapun negara-negara baru akan terus dibidik ekspornya. Misalnya negara-negara di Afrika dan juga Amerika Tengah.Secara umum, TMMIN telah mengeskpor kendarannya ke lebih dari 80 negara di Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Pasifik. Selain itu Toyota terus melakukan upaya untuk meningkatkan rasio kandungan dalam negeri. Bob mengahrapakan kedepan akan ada kerjasama-kerjasama baru dengan pemasok bahan baku dalam negeri. "Khususnya di sektor hulu. Kami akan kerjasama dengan misalnya Inalum untuk aluminum dan juga akan perkuat besi dan baja," papar Bob. Catatan saja beberapa saat lalu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk mulai memasok resin plastik bahan baku komponen mobil Toyota. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News