Ekspor Trinitan Metals And Minerals (PURE) terhambat akibat corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan usaha PT Trinitan Metals And Minerals Tbk (PURE) turut terdampak pandemi Corona (Covid-19). Melansir keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/7), produsen komoditas logam ini kesulitan melakukan ekspor karena beberapa negara tujuan masih memberlakukan karantina wilayah (lockdown).

“Selain itu, harga LME (bursa komoditas timah) masih melemah, sehingga menggangu cash flow perusahaan untuk pembelian bahan baku dan diperparah juga kondisi Covid-19 yang masih berlangsung,” tulis manajemen PURE. Pembatasan operasional ini diperkirakan akan berlangsung lebih dari tiga bulan.

Manajemen PURE memperkirakan, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang mengalami pembatasan operasional tersebut mencapai 51%-75% terhadap total pendapatan (konsolidasi) tahun 2019.


Dengan demikian, perkiraan perubahan total pendapatan (konsolidasi) untuk periode terkini di tahun 2020 (periode 30 April 2020) mencapai 51%-75%  dibandingkan periode yang sama di tahun 2019, dengan perkiraan penurunan laba bersih hingga lebih dari 75%.

Baca Juga: Trinitan Metals & Minerals gandeng ESDM kembangkan teknologi baru pengolahan nikel

Selain itu, pagebluk Covid-19 juga turut mempengaruhi kemampuan PURE dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek sebesar Rp 521 miliar. Meski demikian, Pandemi Covid-19 tidak berdampak pada permasalahan hukum yang bersifat material seperti gugatan pailit/PKPU dan tidak berdampak pada permasalahan yang bersifat material seperti pembatalan kontrak material.

Hanya saja, pandemi Covid-19 berdampak pada permasalahan hukum yang bersifat material seperti somasi atau tuntutan hukum karena adanya wanprestasi.

Untuk menjaga kelangsungan usaha, saat ini PURE mengajukan relaksasi bunga dan cicilan utang ke pihak bank serta mengajukan penurunan bunga disesuaikan dengan kemampuan Trinitan. PURE juga menunda pembayaran suku bunga (defered).

Baca Juga: Trinitan Metals And Minerals (PURE) mengalami rugi bersih Rp 27,36 miliar di 2019

Manajemen PURE juga menjadwal ulang pembayaran kepada supplier yang sudah jatuh tempo dengan jangka waktu yang lebih panjang. Guna menjaga kelangsungan usaha, PURE juga melakukan efisiensi dalam produksi baik dalam penggunaan bahan baku, bahan pembantu maupun tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati