Ekspor Tuna Capai 194.700 Ton per Tahun, Begini Jurus KKP Kelola Perikanan Tuna



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggalakan produksi perikanan tuna di Indonesia, namun hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan pengelolaan perikanan yang baik.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan KKP Ridwan Mulyana mengatakan Indonesia memiliki luas laut 6,4 juta Km2, salah satu sumber daya perikanan yang cukup potensial ialah tuna di mana ini tergambar dari produksi yang signifikan per tahunnya.

“Secara umum kelompok tuna ini di dalamnya ada tuna, cakalang dan tongkol (TCT). Rata-rata produksi kita adalah 1,49 juta ton per tahun,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/6).


Baca Juga: Kinerja Ekspor Melejit, Emiten Perikanan Bisa Lebih Cuan

Ridwan mengungkapkan, dari 1,49 juta ton tersebut Indonesia dikaruniai lima komoditas unggulan tuna yaitu tuna sirip kuning (yellow fin tuna), tuna sirip biru (blue fin tuna), tuna mata besar (big eye tuna), albacore tuna dan cakalang.

“Lima jenis ini memberikan kontribusi terhadap produksi kita rata-rata 706.400 ton lebih per tahunnya, ini rata-rata dari 2011-2022,” ungkapnya.

Ridwan menyebutkan, perairan Indonesia yang kaya akan sumber daya tuna di antaranya berada di wilayah pengelolaan perikanan (WPP) 713 yaitu Selat Makassar – Flores, WPP 714 di Laut Banda dan WPP 715 di perairan Maluku.

Dia bilang, rata-rata ekspor tuna Indonesia mencapai 194.700 ton per tahun dengan nilai sebesar US$ 960 juta. Sementara itu, produksi tuna Tanah Air menyumbang 18% terhadap produk tuna dunia yang sebesar 8,3 juta ton per tahun.

“Pengeloaan tuna di hulu ini kita sangat concern bagaimana keberlanjutan penangkapan ke depan, bagaiaman menjamin tetap tersedianya tuna agar bisa meningkatkan berkontribusi kepada negara,” terang dia.

Lebih lanjut, Ridwan menambahkan, beberapa langkah yang dilakukan pihaknya dalam pengelolaan tuna pertama, menerapkan tata kelola perikana tuna yang baik dan bertanggung jawab seperti implementasi prinsip ekonomi biru, melalui penangkapan ikan terukur.

Baca Juga: Rambah Pangsa Pasar Baru, PT Perikanan Indonesia Ekspor Komoditas Gurita ke Vietnam

Kedua, membuat rencana pengelolaan perikanan tuna agar berkelanjutan seperti mengatur ukuran penangkapan, waktu penangkapan dan sebagainya.

“Kita punya dokumen harvest strategy, bagaimana cara pemanenan yang baik itu berkaitan dengan bagaimana kita mengatur berapa izin yang harus diberikan supaya tetap lestari, bagaimana alat penangkapan atau alat bantu penangkapan yang tidak merusak lingkungan,” sebut dia.

Ketiga, memperkuat diplomasi sebab sumber daya ikan tuna sebagian besar diperoleh dari laut lepas. Dan terakhir melakukan sinergi dan koordinasi dengan kementerian/lembaga lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi