KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) kurang mengesankan di tahun 2020. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih ITMG hanya US$ 1,18 miliar, turun 30,9% dari realiasi pendapatan di tahun sebelumnya yang capai US$ 1,71 miliar. Ini membuat laba bersih emiten pertambangan batubara ini sebesar US$ 39,47 juta di tahun lalu. Raihan ini turun 69,5% dari realisasi laba bersih ITMG di 2019 yang mencapai US$ 129,42 juta. Alhasil, laba bersih per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusian (nilai penuh) ITMG juga turun dari US$ 0,12 menjadi US$ 0,04.
Berdasarkan segmentasi geografis, penjualan ITMG masih didominasi oleh kawasan Asia Tenggara (tidak termasuk Indonesia), India dan Pakistan, yang mencapai US$ 440,04 juta. Penjualan ke wilayah ini anjlok 37,5% dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 704,19 juta. Penjualan terbesar kedua disusul oleh penjualan ke wilayah Taiwan, China, Hong Kong, dan Korea dengan torehan US$ 263,77 juta. Sama dengan penjualan ke pasar Asia Tenggara, penjualan ke wilayah ini juga koreksi 36,9% dari sebelumnya mencapai US$ 418,05 juta. Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) targetkan produksi batubara 17,7 juta-19,9 juta ton tahun ini Penjualan ke pasar domestik mencapai US$ 253,96 juta, atau turun 12,5% dari penjualan tahun 2019 yang mencapai US$ 290,25 juta. Kemudian penjualan ke pasar Jepang senilai US$ 218,80 juta atau turun 24,61%, dan penjualan ke Australia sebesar US$ 8,75 juta atau koreksi 34% secara tahunan (yoy).