JAKARTA. Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membawa berkah bagi produk-produk komoditas ekspor. Salah satunya adalah ekspor buah-buahan tropis asal Indonesia seperti mangga, pisang, salak dan manggis. Namun kondisi ini tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena banyak produk buah asal Indonesia belum memiliki produktivitas yang maksimal. Karena itu produktivitasnya masih kalah dibandingkan produk buah negara lain, baik dari secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Khafid Sirotuddin, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) mengatakan peluang ekspor buah saat ini memang cukup besar. Namun karena produktivitas buah tropis Indonesia masih kecil maka kesempatan ini tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini, Khafid bilang, Indonesia mengandalkan produk mangga, pisang, salak dan manggis di pasar ekspor. Tapi karena jumlahnya tidak banyak maka biaya transportasinya menjadi tinggi.
Eksportir buah meraup untung pelemahan rupiah
JAKARTA. Pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membawa berkah bagi produk-produk komoditas ekspor. Salah satunya adalah ekspor buah-buahan tropis asal Indonesia seperti mangga, pisang, salak dan manggis. Namun kondisi ini tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena banyak produk buah asal Indonesia belum memiliki produktivitas yang maksimal. Karena itu produktivitasnya masih kalah dibandingkan produk buah negara lain, baik dari secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Khafid Sirotuddin, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) mengatakan peluang ekspor buah saat ini memang cukup besar. Namun karena produktivitas buah tropis Indonesia masih kecil maka kesempatan ini tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Selama ini, Khafid bilang, Indonesia mengandalkan produk mangga, pisang, salak dan manggis di pasar ekspor. Tapi karena jumlahnya tidak banyak maka biaya transportasinya menjadi tinggi.