Ekuitas Wika Realty bertambah Rp 4,2 triliun setelah holding hotel BUMN rampung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Wijaya Karya (WIKA) bakal semakin besar sejalan dengan semakin dekatnya realisasi PT Wika Realty menjadi induk atau holding hotel BUMN.

Wika Realty menandatangani komitmen jual beli saham bersama PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dan PT Patra Jasa akhir tahun lalu. Perjanjian ini merupakan tahap pertama atas pembentukan holding hotel BUMN. Akan ada 22 hotel BUMN yang terkonsolidasi ke Wika Realty.

Setelah seluruh proses rampung, Wika Realty bakal memiliki tambahan ekuitas sekitar Rp 4,2 triliun. "Ini akan meningkatkan kapasitas leverage Wika Realty," ujar Mahendra Vijaya, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya kepada Kontan.co.id, Senin (1/3).


Dengan kapasitas yang lebih besar, Wika Realty akan semakin mudah mencari pinjaman. Dana dana tersebut akan digunakan untuk merenovasi dan meningkatkan kapasitas setidaknya sebanyak 22 hotel BUMN tadi.

Baca Juga: Siap-Siap, IPO Korporasi BUMN Akan Meriah Lagi

Dari 22 hotel tersebut, 11 di antaranya merupakan hotel milik HIN. Kemudian, ada satu hotel milik Aero Wisata dan satu hotel milik Patra Jasa dan sembilan milik Pegadaian.

"Pada tahap pertama ini, semua aset akan di bawah Wika Realty," kata Mahendra.

Tetap IPO

Pencarian dana melalui pinjaman bukan satu-satunya opsi. WIKA tetap berencana menggelar initial public offering (IPO) anak usahanya tersebut.

"IPO akan tetap dilakukan, akan kami lihat waktu yang tepat. Yang jelas, setelah proses pembentukan holding," terang Mahendra.

Manajemen belum memastikan secara rinci kapan proses konsolidasi rampung. Tapi, dikabarkan jika pembentukan holding kelar semester pertama tahun ini. Kemudian, Wika Realty akan sepenuhnya beroperasi sebagai holding mulai 2022.

Selanjutnya: Wika Realty akan menyelesaikan proses holding tahun ini dan listing di BEI tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi