JAKARTA. Musim kemarau panjang atau El Nino yang diperkirakan menerpa Indonesia pada Juli ini ditanggapi santai oleh pengusaha minyak sawit. Bayang-bayang penurunan produksi crude palm oil (CPO) diyakini tidak akan mampu menurunkan pendapatan perusahaan minyak sawit. Apalagi dengan penurunan produksi CPO, maka ada kemungkinan harga akan terkerek naik. Pengusaha sawit yakin harga CPO akan terus mendaki hingga tahun depan. Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk Devian Antonio Ridwan mengatakan, berkaca pada kondisi 2014 ini harga CPO naik drastis dibandingkan tahun 2013. Kondisi itu bisa kembali berulang sepanjang tahun ini hingga 2015. "Tahun lalu harga CPO kami bisa naik 37%. Bisa saja kenaikan harga terulang kembali sekalipun terjadi El Nino," kata Devian. Hingga Juni 2014, harga CPO mencapai Rp 8.836 per kilogram (kg) dari Rp 6.454 per kg pada Juni 2013.
El Nino akan mendongkrak harga CPO hingga 2015
JAKARTA. Musim kemarau panjang atau El Nino yang diperkirakan menerpa Indonesia pada Juli ini ditanggapi santai oleh pengusaha minyak sawit. Bayang-bayang penurunan produksi crude palm oil (CPO) diyakini tidak akan mampu menurunkan pendapatan perusahaan minyak sawit. Apalagi dengan penurunan produksi CPO, maka ada kemungkinan harga akan terkerek naik. Pengusaha sawit yakin harga CPO akan terus mendaki hingga tahun depan. Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk Devian Antonio Ridwan mengatakan, berkaca pada kondisi 2014 ini harga CPO naik drastis dibandingkan tahun 2013. Kondisi itu bisa kembali berulang sepanjang tahun ini hingga 2015. "Tahun lalu harga CPO kami bisa naik 37%. Bisa saja kenaikan harga terulang kembali sekalipun terjadi El Nino," kata Devian. Hingga Juni 2014, harga CPO mencapai Rp 8.836 per kilogram (kg) dari Rp 6.454 per kg pada Juni 2013.