El Nino bakal dongkrak harga beras



JAKARTA. El Nino yang diprediksi akan datang pada Juli mendatang akan mendongkrak harga pangan, khususnya harga beras. Sementara, sentra produksi beras di Jawa Barat mulai mengalami kekeringan.

Winarno Tohir, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) menjelaskan, petani dan pedagang telah membaca tanda-tanda datangnya kemarau. Kemarau yang diprediksi datang Juli sampai Oktober nanti telah diantisipasi oleh petani dan pedagang dengan menahan mengeluarkan stok beras.

Kondisi ini, lanjutnya, akan membuat stok beras di pasar akan menipis. Sehingga, harga beras diprediksi bakal naik. "Harga beras akan naik sekitar Rp 500 per kilogram (kg) sampai Rp 1.000 per kg," cetus Winarno pada Selasa (2/6).


Catatan saja, harga beras yang tercatat di Kementerian Perdagangan pada Senin (1/6) sebesar Rp 9.908 per kg.

Sementara musim tanam di beberapa daerah tertunda karena musim kering yang berkepanjangan. Hal ini sudah terlihat di Indramayu yang potensi kekeringan mencapai 4.500 hektar (ha). Sebab di daerah tersebut tidak ada embung, waduk dan minimnya pompa air. Jika benar El Nino datang pada Juli, maka dipastikan hampir tidak ada produksi beras selama bulan tersebut.

Di sisi lain, pemerintah juga harus mulai menghitung ulang persedian beras. Sekalipun produksi gabah kering giling (GKG) sampai Juni diprediksi bakal surplus. Namun belum tentu bisa tercukupi sampai Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie