JAKARTA. Kemarau panjang atau El Nino masih menjadi momok yang menakutkan bagi perusahaan perkebunan di Indonesia. Tak terkecuali perkebunan kelapa sawit. Tercatat sekitar 40% lahan perkebunan sawit di bagian selatan khatulistiwa berpotensi mengalami dampak kekeringan dari 10 juta lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan, El Nino akan menyebabkan proses pembesaran buah kelapa sawit mengecil 3%-4% pada tahun depan. Dan, jumlah bakal buah bisa berkurang sekitar 5%-10% pada 2016. Bila El Nino belangsung sampai akhir tahun, maka pohon kelapa sawit akan bereaksi dengan mengurangi pembentukan buah. "Kalau pada tahun ini mungkin penurunannya 1,5% secara kalkulasi atau buahnya lebih kecil 1,5% dari ukuran biasa, tapi jumlahnya sama karena terbentuknya buah itu terjadi tiga sampai empat bulan lalu," ujar Derom, Kamis (10/9).
El Nino berdampak pada perkebunan sawit
JAKARTA. Kemarau panjang atau El Nino masih menjadi momok yang menakutkan bagi perusahaan perkebunan di Indonesia. Tak terkecuali perkebunan kelapa sawit. Tercatat sekitar 40% lahan perkebunan sawit di bagian selatan khatulistiwa berpotensi mengalami dampak kekeringan dari 10 juta lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun mengatakan, El Nino akan menyebabkan proses pembesaran buah kelapa sawit mengecil 3%-4% pada tahun depan. Dan, jumlah bakal buah bisa berkurang sekitar 5%-10% pada 2016. Bila El Nino belangsung sampai akhir tahun, maka pohon kelapa sawit akan bereaksi dengan mengurangi pembentukan buah. "Kalau pada tahun ini mungkin penurunannya 1,5% secara kalkulasi atau buahnya lebih kecil 1,5% dari ukuran biasa, tapi jumlahnya sama karena terbentuknya buah itu terjadi tiga sampai empat bulan lalu," ujar Derom, Kamis (10/9).