KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siapa sangka El Nino bisa menjadi katalis positif bagi emiten penghasil minyak sawit atau
crude palm oil (CPO). Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi kinerja keuangan emiten CPO mendapatkan dukungan naiknya harga minyak sawit. Hal tersebut didorong musim kemarau yang berkepanjangan akibat fenomena cuaca kering atau El Nino.
Baca Juga: Harga Melesat Sejak IPO, Simak Rekomendasi Saham Amman Mineral (AMMN) Berikut Ini Research Analyst Mirae Asset Rizkia Darmawan mengatakan, El Nino bakal menekan kinerja operasional perkebunan sawit. Namun terhambatnya produksi sawit berpotensi membuat harga minyak sawit mentah terangkat karena penurunan produksi. Harga CPO saat ini sudah naik menjadi di kisaran RM 3.800 per ton sejak Juni hingga beberapa hari terakhir. Sejak awal tahun, rerata harga CPO berada pada kisaran RM 3.900 per ton.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Diperkirakan akan Kembali Naik Pada Agustus 2023 Faktor lainnya yaitu masih rendahnya harga CPO dibanding harga minyak nabati lainnya seperti minyak rapa (rapeseed). Kemudian minyak kacang kedelai, dan minyak biji matahari.
Ini jadi katalis yang bisa mendongkrak permintaan dan harga CPO. Karena itu, potensi kenaikan harga CPO bisa membawa efek ke para emiten CPO.
Baca Juga: Neraca Dagang Agustus Diprediksi Surplus Maka, Mirae pun merekomendasikan
trading buy untuk saham
LSIP dengan target harga 12 bulan ke depan Rp 1.180 per saham. Kemudian saham
AALI dengan rekomendasi hold dengan target harga Rp 8.250 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli