KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, El Nino lebih merugikan ketimbang La Nina. Meski demikian El Nino juga memungkinkan penambahan luas tanam/panen di lahan-lahan rawa dan pasang surut. Akan tetapi secara umum penambahan tersebut lebih kecil ketimbang penurunan luas panen akibat kekeringan. "Karena itu, penting melakukan mitigasi dan antisipasi. El Nino dan La Nina itu frekuensinya makin sering berulang 2-3 tahun sekali. Saya yakin, K/L teknis sudah terbiasa dengan antisipasi dan mitigasi. Tinggal memastikan antisipasi dan mitigasi itu betul-betul bisa dieksekusi di lapangan dan petani betul-betul bisa disiapkan untuk mengantisipasinya," kata Khudori kepada Kontan.co.id, Rabu (19/7).
El Nino Berpotensi Turunkan Luas Panen, Pengamat Minta Pemerintah Siapkan Antisipasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan, El Nino lebih merugikan ketimbang La Nina. Meski demikian El Nino juga memungkinkan penambahan luas tanam/panen di lahan-lahan rawa dan pasang surut. Akan tetapi secara umum penambahan tersebut lebih kecil ketimbang penurunan luas panen akibat kekeringan. "Karena itu, penting melakukan mitigasi dan antisipasi. El Nino dan La Nina itu frekuensinya makin sering berulang 2-3 tahun sekali. Saya yakin, K/L teknis sudah terbiasa dengan antisipasi dan mitigasi. Tinggal memastikan antisipasi dan mitigasi itu betul-betul bisa dieksekusi di lapangan dan petani betul-betul bisa disiapkan untuk mengantisipasinya," kata Khudori kepada Kontan.co.id, Rabu (19/7).