El-Nino Disebut Akan Berdampak Terhadap Produksi CPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan fenomena El-Nino akan berdampak pada produksi pangan termasuk produksi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). 

"Tentu dampak dari El-Nino, yang kita antisipasi ada satu itu penurunan produksi, ini juga sudah terinfo dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bahwa akan ada sedikit penurunan," kata Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kemendag, Kasan dalam keterangannya, Selasa (2/5). 

Selain itu, kata dia dampak lanjutan dari penurunan produksi adalah pergerakan harga pada produk turunannya termasuk minyak goreng. 


Untuk itu, saat ini Kemendag, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah menyiapkan berbagai langkah antisipasi agar El-Nino tidak mempengaruhi terlalu berpengaruh signifikan terhadap kenaikan dari berbagai komoditas pangan termasuk minyak goreng. 

Baca Juga: Hadapi El Nino, Begini Rencana Emiten Perkebunan Triputra Agro (TAPG)

"Tentu yang kita lakukan adalah memonitor pergerakan pasokanya, baik dari Kementan, Bapanas maupun Kemendag," kata Kasan. 

Khusus untuk mengamankan stok minyak goreng adalah keputusan untuk pembatasan rasio ekspor CPO menjadi 1:4, selain itu pemberian insentif kepada produsen yang melakukan pengemasan minyak goreng terhadap kebutuhan dalam negeri atau Domestik Market Obligation (DMO). 

"Karena adanya pertimbangan kita juga, kondisi hak ekspor yang ada saat ini masih cukup untuk teman-teman eksportir melakukan kegiatan ekspornya, dari hak ekspor yang ada saat ini maupun dari yang jumlah deposito akan dicairkan secara bertahap selama 9 bulan," ungkap Kasan. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan El-Nino akan berdampak pada pada penurunan produksi pertanian. 

Baca Juga: Ada Ancaman El-Nino, Produktivitas Sawit Bakal Terganggu ?

Selain itu, El-Nino juga akan berdampak luas terhadap inflasi Indonesia dikarenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan. Hal ini terjadi karena diperkirakan 41 persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrem di tahun tersebut.

Untuk itu, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait untuk menyiapkan beberapa langkah lain dalam menghadapi El-Nino. 

"Kami akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun," ungkap Luhut," kata Luhut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .