KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena cuaca kering ekstrem alias el nino mulai berdampak pada kinerja operasional PT United Tractors Tbk (
UNTR). Salah satunya tercermin dari kinerja operasional segmen penjualan batubara lewat anak usahanya, yakni PT Tuah Turangga Agung (TTA). Melansir laporan bulanan, Senin (26/6), UNTR menjual 947.000 ton batubara di periode Mei 2023. Jumlah ini menurun 27,8% dibandingkan penjualan batubara pada periode April 2023 yang mencapai 1,31 juta ton. Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, pada bulan Mei dan sebagaimana umumnya di musim kemarau, tinggi air sungai (TAS) sering berada pada posisi di bawah normal. Sehingga, hal ini menghambat pengiriman batubara melalui sungai. “Jadi dampak El Nino memang sudah mulai terlihat,” kata Sara kepada Kontan.co.id, Senin (26/6).
Bak dua sisi mata uang, fenomena El Nino membawa keuntungan bagi segmen bisnis UNTR yang lain. Sara mengamini, cuaca yang kering membuat bisnis kontraktor tambang menjadi lebih produktif.
Baca Juga: Ini Penyebab Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Rebound 70,15% Pada Mei 2023 Hal ini tercermin dari produksi batubara dan volume pengupasan lapisan penutup alias
overburden removal yang dijalankan oleh anak usaha UNTR, yakni PT Pamapersada Nusantara (Pama), dimana kinerja Pama mengalami peningkatan sepanjang Mei 2023. Pada periode Mei 2023, Pama mengeruk 93,4 juta ton bank cubic meter (bcm) lapisan OB, naik 7,11% dari realisasi
overburden removal di April 2023 sebesar 87,2 juta bcm. Sementara itu Pama memproduksi 10,7 juta ton batubara, naik 4,9% dari produksi batubara di bulan April 2023 sebesar 10,2 juta ton. “Biasanya di saat tidak hujan, operasional di tambang menjadi lebih lancar,” kata Sara.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Jual 2.669 Unit Alat Berat Per Mei 2023 Kinerja tokcer
Secara umum, dalam lima bulan pertama 2023, kinerja anak usaha PT Astra International Tbk (
ASII) ini masih tokcer. Mayoritas segmen usaha UNTR mengalami pertumbuhan kinerja. Dari segmen mesin konstruksi, UNTR mencatatkan penjualan 2.669 unit alat berat Komatsu sepanjang periode Januari hingga Mei 2023. Jumlah ini naik 11,20% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 2.400 unit. Di segmen kontraktor pertambangan, UNTR memproduksi 426,3 juta ton bcm selama lima bulan pertama 2023, naik 20,28% dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni 354,4 juta ton bcm. Sementara itu, UNTR telah memproduksi 47,7 juta ton batubara, naik 18,06% dari realisasi produksi di periode yang sama tahun lalu sebesar 40,4 juta ton batubara.’ Di segmen penjualan batubara, UNTR telah menjual 5,24 juta ton batubara. Realisasi ini naik 2% dari realisasi penjualan batubara di periode Januari – Mei 2022 yang sebesar 5,14 juta ton.
Baca Juga: Akuisisi Memoles Harga Saham Emiten Di sisi lain, segmen penjualan emas masih mengalami kontraksi. Sepanjang Januari hingga Mei 2023, UNTR menjual 92.198 Gold Equivalent Ounces (GEOs) emas lewat tambang Martabe. Jumlah ini menurun 23,08% dari penjualan emas di periode yang sama tahun lalu yang mencapai 120.806 GEOs. Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia Edward Tanuwijaya mempertahankan rating
buy saham UNTR, namun dengan target harga yang lebih rendah, yakni menjadi Rp 28.000 dari semula Rp 40.000. Valuasi ini menimbang adanya penurunan kas internal yang digunakan untuk pembayaran dividen baru-baru ini, aksi akuisisi yang akan datang, dan belanja modal yang agresif. Katalis positif bagi UNTR datang dari aksi pengambilalihan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC). Saat akuisisi tersebut rampung, Edward mengestimasi investasi ini akan menghasilkan sekitar Rp 750 miliar laba tahunan, yang berkontribusi sekitar 5% dari laba bersih UNTR. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati