JAKARTA. Badai El Nino yang diprediksi terjadi pada akhir tahun ini, bakal berdampak pada tingkat produksi kelapa sawit. Departemen Pertanian memperkirakan, produksi minyak sawit mentah (CPO) bisa turun dengan kisaran 15%-20%."Kalaupun terjadi kemarau pada November-Desember, dampak penurunannya baru terjadi tahun depan dan tidak lebih dari 15-20%," ujar Ahmad Manggabarani, Dirjen Perkebunan, Departemen Pertanian, hari ini (21/07) di Lokakarya Akselerasi Pelaksanaan Program Revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit Guna Mewujudkan Kesejahteraan Petani, di Jakarta.Ia melanjutkan, perubahan musim sangat berpengaruh bagi tanaman semusim. Berbeda halnya dengan tanaman tahunan seperti kelapa sawit. “Kalau kelapa sawit pengaruhnya untuk tahun depan bukan tahun ini,” jelas Ahmad.Untuk mengantisipasi dampak El Nino, Achmad mengingatkan kepada pemilik kebun sawit untuk meningkatkan pemupukan dan memperbaiki pengairan. Pasalnya, serangan El Nino bisa menyebabkan kekeringan.Sebelumnya, Deptan memperkirakan produksi CPO nasional 2009 akan mencapai 21,511 juta ton dari luas kebun yang mencapai 7,693 juta hektare. Perkiraan itu naik dari prediksi semula yang hanya sekitar 20 juta ton. Selama 2008, produksi CPO Indonesia mencapai 19,2 juta ton dari lahan sawit seluas 7,2 juta hektare.Sementara itu, Ketua Umum Kadin MS Hidayat mengatakan, produksi CPO Indonesia pada tahun 2008 lalu mencapai 20 juta metrik ton. Sedangkan pada tahun tahun 2020 ditargetkan produksinya mencapai 40 metrik ton dengan target luasan lahan mencapai 10 juta hektare.Terkait kemungkinan penurunan produksi akibat kendala musim, Hidayat meminta pemerintah memprioritaskan tingkat produksi CPO mengingat sumbangannya terhadap perekonomian nasional. KADIN sendiri saat ini tengah melakukan berbagai sosialiasi ke berbagai produsen sawit nasional agar memperhatikan isu lingkungan dankeberlanjutan produksi sawit nasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
El Nino, Produksi CPO 2010 Diprediksi Turun 20%
JAKARTA. Badai El Nino yang diprediksi terjadi pada akhir tahun ini, bakal berdampak pada tingkat produksi kelapa sawit. Departemen Pertanian memperkirakan, produksi minyak sawit mentah (CPO) bisa turun dengan kisaran 15%-20%."Kalaupun terjadi kemarau pada November-Desember, dampak penurunannya baru terjadi tahun depan dan tidak lebih dari 15-20%," ujar Ahmad Manggabarani, Dirjen Perkebunan, Departemen Pertanian, hari ini (21/07) di Lokakarya Akselerasi Pelaksanaan Program Revitalisasi Perkebunan Kelapa Sawit Guna Mewujudkan Kesejahteraan Petani, di Jakarta.Ia melanjutkan, perubahan musim sangat berpengaruh bagi tanaman semusim. Berbeda halnya dengan tanaman tahunan seperti kelapa sawit. “Kalau kelapa sawit pengaruhnya untuk tahun depan bukan tahun ini,” jelas Ahmad.Untuk mengantisipasi dampak El Nino, Achmad mengingatkan kepada pemilik kebun sawit untuk meningkatkan pemupukan dan memperbaiki pengairan. Pasalnya, serangan El Nino bisa menyebabkan kekeringan.Sebelumnya, Deptan memperkirakan produksi CPO nasional 2009 akan mencapai 21,511 juta ton dari luas kebun yang mencapai 7,693 juta hektare. Perkiraan itu naik dari prediksi semula yang hanya sekitar 20 juta ton. Selama 2008, produksi CPO Indonesia mencapai 19,2 juta ton dari lahan sawit seluas 7,2 juta hektare.Sementara itu, Ketua Umum Kadin MS Hidayat mengatakan, produksi CPO Indonesia pada tahun 2008 lalu mencapai 20 juta metrik ton. Sedangkan pada tahun tahun 2020 ditargetkan produksinya mencapai 40 metrik ton dengan target luasan lahan mencapai 10 juta hektare.Terkait kemungkinan penurunan produksi akibat kendala musim, Hidayat meminta pemerintah memprioritaskan tingkat produksi CPO mengingat sumbangannya terhadap perekonomian nasional. KADIN sendiri saat ini tengah melakukan berbagai sosialiasi ke berbagai produsen sawit nasional agar memperhatikan isu lingkungan dankeberlanjutan produksi sawit nasional.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News