KONTAN.CO.ID - SAN SALVADOR. Pada hari Kamis, El Salvador mengumumkan bahwa negara tersebut akan terus membeli Bitcoin. Bahkan mungkin dengan kecepatan yang lebih cepat, meskipun baru sehari sebelumnya pemerintah mencapai kesepakatan pembiayaan dengan Dana Moneter Internasional (IMF), yang menyarankan agar negara tersebut membatasi eksposurnya terhadap cryptocurrency.
Keputusan untuk Terus Membeli Bitcoin
Stacy Herbert, Direktur Kantor Bitcoin Nasional El Salvador, menulis di platform X (sebelumnya Twitter) bahwa Bitcoin akan tetap menjadi mata uang yang sah di negara tersebut dan bahwa pemerintah akan terus menambah cadangan strategis Bitcoin.
Baca Juga: Belum Dilantik Tapi Trump Sudah Bikin Kalang Kabut Ekonomi Global dengan Kebijakannya Pernyataan ini muncul setelah pemerintah El Salvador menandatangani kesepakatan pinjaman senilai US$1,4 miliar dengan IMF pada hari Rabu. Dalam kesepakatan tersebut, pemerintah Presiden Nayib Bukele setuju untuk mengurangi kebijakan-kebijakan terkait Bitcoin.
Kesepakatan dengan IMF
Kesepakatan dengan IMF mengharuskan El Salvador untuk membatasi kebijakan Bitcoin mereka. Salah satu poin penting dalam kesepakatan tersebut adalah bahwa pembayaran pajak hanya akan dilakukan dalam mata uang resmi lainnya, yaitu dolar AS. Juru bicara IMF, Julie Kozack, juga menyatakan bahwa reformasi hukum yang direncanakan di El Salvador akan membuat penerimaan Bitcoin oleh sektor swasta bersifat sukarela. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko keuangan dan hukum yang terkait dengan penggunaan Bitcoin secara luas.
Baca Juga: Jerome Powell: The Fed Tidak akan Terlibat Rencana Cadangan Strategis Bitcoin Trump Beberapa analis berpendapat bahwa keputusan El Salvador untuk terus membeli Bitcoin bisa jadi merupakan langkah untuk mengatasi reaksi negatif yang mungkin muncul setelah status Bitcoin di negara tersebut dipandang berkurang akibat kesepakatan dengan IMF. Eugene Epstein, kepala perdagangan dan produk terstruktur untuk North America di Moneycorp, menyatakan bahwa keputusan ini mungkin merupakan cara bagi Bukele untuk menanggapi potensi dampak negatif dari pengurangan kebijakan Bitcoin di El Salvador.
Kepemilikan Bitcoin El Salvador
Hingga saat ini, El Salvador memiliki 5.968 Bitcoin, yang bernilai sekitar US$594 juta. Dalam beberapa hari terakhir, harga Bitcoin telah mengalami lonjakan setelah Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengulang rencana untuk membentuk cadangan strategis cryptocurrency, mirip dengan cadangan minyak strategis.
Baca Juga: The Fed Potong Suku Bunga, Powell Ingatkan Kehati-hatian di Era Trump Pada September 2021, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang yang sah, bersamaan dengan dolar AS. Keputusan ini menyebabkan ketegangan dengan IMF, yang sebelumnya memperingatkan tentang risiko keuangan dan hukum yang dapat ditimbulkan. Namun, IMF kini mengakui bahwa risiko tersebut "belum terwujud."
Bukele, yang terus mempromosikan status negara tersebut sebagai hub untuk perdagangan dan penggunaan mata uang digital, baru-baru ini mengadakan konferensi "Adopting Bitcoin." Selain itu, negara ini juga menjadi rumah bagi "Bitcoin Beach," sebuah tempat selancar yang menarik wisatawan, di mana bisnis-bisnis mulai mengadopsi Bitcoin sebagai bentuk pembayaran. Langkah ini semakin mengukuhkan El Salvador sebagai salah satu negara terdepan dalam adopsi Bitcoin secara global.
Editor: Handoyo .