JAKARTA. Setelah sempat tertunda, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK) akan segera mewujudkan niatnya masuk ke bisnis penyedia layanan TV berbayar alias pay TV. Rencananya, pay TV bikinan EMTK ini bakal diluncurkan pada semester kedua tahun ini. Kini EMTK masih mempersiapkan pengoperasian layanan televisi berbayar tersebut. "Sebentar lagi kami akan uji coba untuk pay TV," kata Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Fofo Sariatmadja kepada KONTAN, pekan lalu. SCMA adalah anak usaha EMTK. Uji coba tersebut akan digelar di semester dua tahun ini. Fofo menuturkan, layanan televisi berbayar ini akan diujicoba dalam lingkungan kecil terlebih dulu. "Jika tanggapannya bagus, baru setelah itu masuk ke grand launching," sebutnya. Tapi Fofo tidak merinci soal lingkungan kecil yang dimaksud.
Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada menilai EMTK berpeluang merebut pangsa pasar yang sudah ada dengan layanan pay TV-nya ini. Syaratnya, operator TV berbayar EMTK harus bisa bersaing dari segi kualitas gambar, suara, harga dan paket berlangganan yang ditawarkan. Apalagi pasar televisi berbayar masih terus tumbuh seiring bertambahnya keluarga-keluarga baru yang memiliki kemampuan berlangganan. Dengan asumsi bisa bersaing, bisnis TV berbayar akan memberi kontribusi pada pendapatan EMTK 15%-20%. Tapi Reza menganalisis layanan TV berbayar belum akan memberi kontribusi pada pendapatan EMTK di tahun pertama beroperasi. Pasalnya, di tahun pertama EMTK akan lebih fokus untuk membuka pasar. Layanan pay TV yang ditawarkan EMTK ini nantinya akan menggunakan teknologi Digital Video Broadcasting Terrestrial (DVB-T). Sayangnya Fofo masih enggan membeberkan pangsa pasar layanan televisi berbayar EMTK ini. Apalagi, saat ini EMTK masih sibuk mematangkan rencana akuisisi PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM). Dus, pemilik stasiun televisi SCTV ini baru akan fokus mempersiapkan pay TV usai akuisisi tersebut. Akuisisi Indosiar EMTK rencananya akan menuntaskan akuisisi IDKM di Mei mendatang. "Yang jelas kami sekarang tinggal menunggu persetujuan dari pemegang saham," sebutnya. Rencananya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) digelar 5 Mei 2011. Fofo memastikan proses akuisisi ini tidak melewati bulan Juni. Penyebabnya, EMTK menggunakan laporan keuangan Desember 2010. Dengan akuisisi tersebut, diharapkan kinerja IDKM bisa berkembang lebih baik. EMTK pun mengisyaratkan akan menyiapkan dana besar untuk belanja modal IDKM dan membenahi perusahaan yang mengelola stasiun televisi Indosiar tersebut.
Tapi Fofo mengaku belum bisa memastikan berapa besar belanja modal alias capital expenditure (capex) yang akan disiapkan. "Nanti capex-nya sesuai kebutuhan, tapi memang Indosiar akan butuh perbaikan," sebutnya. Soal pendanaan, EMTK hampir pasti mendapat fasilitas pinjaman senilai Rp 1,5 triliun dari sejumlah lembaga keuangan. Untuk mengeksekusi pinjaman ini, EMTK harus menggadaikan seluruh kepemilikan saham di SCMA, yakni sekitar 1,65 miliar saham. Rencana gadai saham ini harus mendapat restu RUPSLB. Reza menilai akuisisi ini akan memperbesar pangsa pasar EMTK di bisnis televisi. "Selama ini SCTV bersaing ketat dengan RCTI, tapi pangsa pasarnya masih jauh lebih kecil dari grup MNC secara keseluruhan," sebutnya. Akuisisi ini juga berpeluang meningkatkan pendapatan belanja iklan perseroan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini