KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel elektronik, PT Electronic City Tbk. (ECII) melaporkan kerugian Rp 2,92 miliar di semester I-2024. Perusahaan menyatakan bahwa kerugian yang dicatat di semester I 2024 disebabkan oleh market yang cenderung stagnan.
Direktur & Corporate Secretary ECII Widi Satya Chitra mengungkapkan Perseroan juga tengah melakukan diversifikasi usaha yang membutuhkan perhatian lebih lanjut. "Pencatatan kerugian ini disebabkan karena beberapa hal diantaranya kondisi market yang cenderung stagnan di semester I 2024 ini, diawal tahun ini Perseroan juga sedang memulai suatu diversifikasi usaha baru yang masih membutuhkan perhatian lebih lanjut, sehingga laporan keuangan yang terkonsolidasi terlihat Perseroan menjadi mengalami kerugian," papar Widi kepada Kontan, Kamis (22/8).
Baca Juga: Begini Jurus Electronic City (ECII) Genjot Kinerja di 2024 Pada semester I 2024, ECII mencatat kerugian sebesar Rp 2,92 miliar. ECII masih mencatat laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,54 miliar. Sementara itu, ECII mencatat pertumbuhan pendapatan tipis, yakni sebesar 0,82% di angka Rp1,22 triliun dari Rp1,21 triliun pada semester I 2023. Jumlah aset meningkat 3,55% secara
year to date menjadi Rp1,75 triliun dari Rp1,69 triliun. Lalu liabilitas membengkak 11,89% menjadi Rp587,19 miliar dari Rp524,75 miliar. Sedangkan ekuitas menurun 0,85% menjadi Rp1,16 triliun dari Rp1,17 triliun di akhir 2023. Lebih lanjut, Widi memaparkan upaya untuk mengurangi kerugian di semester II 2024. Langkah yang diambil oleh ECII di antaranya adalah menerapkan beberapa inisiatif strategis yang bertujuan untuk memperkuat posisinya di pasar dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Inisiatif-inisiatif ini termasuk memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik kepada seluruh pelanggan, suasana belanja yang nyaman,
team sales yang akan memberikan pemahaman produk yang tepat, produk model terbaru dengan jaminan keaslian dan garansi, beragam
added value, metode pembayaran lengkap yang di dukung oleh banyak bank dan
financing partner. "Upaya ini juga termasuk membuka gerai di lokasi-lokasi baru yang strategis, strategi bisnis ini dirancang untuk memanfaatkan peluang-peluang baru dan meningkatkan efisiensi operasional," urainya. Tahun ini ECII mengalokasikan dana capex senilai Rp10 miliar. Widi menyampaikan penggunaan
capex ini digunakan untuk berbagai proyek, termasuk pembukaan toko baru, penambahan armada untuk mobilitas
Home Delivery, serta peningkatan fasilitas dan kapasitas gudang. ECII melaksanakan strategi yang fokus menunjukkan komitmen terhadap inovasi dan kesiapan masa depan untuk pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Mengenai target pendapatan yang dibidik, ECII tidak membeberkan secara gamblang. Dia hanya menyatakan bahwa Perseroan menetapkan target pendapatan di tahun 2024 lebih baik dari tahun 2023 dan di tahun 2024 ini.
"Perseroan terus menargetkan pertumbuhan minimal sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan selalu berusaha menyesuaikan diri terhadap bisnis proses dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan," ujarnya. Tak hanya itu, Perseroan juga tetap optimis tentang prospeknya selama tahun 2024 ini dan siap untuk kesuksesan yang berkelanjutan. Widi menilai, dengan dasar yang kokoh, solusi inovatif, dan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan, Perseroan berada dalam posisi yang baik untuk memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang bagi para stakeholders.
Baca Juga: Pendapatan Electronic City (ECII) Kuartal I 2024 Turun Tipis 0,10% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati