KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Electronic City Indonesia Tbk (
ECII) berencana menggelar aksi pembelian kembali (
buyback) saham. Emiten perdagangan ritel modern barang elektronik ini menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp 20 miliar untuk
buyback saham. Estimasi dana tersebut termasuk biaya-biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan
buyback saham ini. Jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20% dari modal disetor dan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5% dari modal disetor. Pertimbangan utama manajemen melakukan
buyback adalah harga saham ECII saat ini belum mencerminkan nilai atau kinerja sesungguhnya. Manajemen ECII berharap aksi korporasi ini dapat memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham selain dari pembagian dividen. Manajemen ECII meyakini pelaksanaan transaksi
buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha.
Baca Juga: Electronic City (ECII) Akan Menambah Empat Gerai Baru Mengingat ECII memiliki modal kerja dan
cash flow yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha. "Direksi Perseroan yakin bahwa pembelian kembali saham tidak mempengaruhi kondisi keuangan karena sampai dengan saat ini Perseroan mempunyai modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha," ungkap keterbukaan informasi, Senin (20/5) malam. Adapun,
buyback saham akan dilaksanakan setelah ECII memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan diselenggarakan pada 26 Juni 2024. Jangka waktu pembelian kembali saham tersebut akan dimulai pada tanggal 27 Juni 2024 sampai dengan 26 Juni 2025.
"Perseroan akan melaksanakan pembelian kembali saham yang dilakukan baik melalui Bursa maupun di luar Bursa dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku," sebut manajemen ECII. Mengawali perdagangan Selasa (21/5) ini, harga saham ECII mengalami penguatan 3,17% ke level Rp 260 per saham hingga pukul 09:41 WIB. Secara year to date, pergerakan harga saham ECII masih mengakumulasi pelemahan 9,72%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .