KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Electrum kembali membuat terobosan dengan menggandeng menggandeng Planet Ban sebagai outlet penukaran baterai atau Battery Swap Station (BSS). Perusahaan patungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) ini akan menggunakan 300 BBS Planet Ban untuk tahap pertama. Jumlah tersebut baru sepertiga dari total sekitar 900 outlet Planet Ban yang ada di seluruh Indonesia. “Kita terbuka kolaborasi dan kerja sama dengan siapapun. Sampai akhir tahun, ada 300 titik swap baterai di Jabodetabek,” kata Patrick Adhiatmaja, Managing Director Electrum dalam keterangannya dikutip Senin (3/7). Dengan jaringan yang luas tersebut, Electrum bisa menambah BSS ke jaringan Planet Ban lainnya. Hal ini masih ditabah dengan kerjasama Electrum dengan Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga untuk penyediaan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU. Melalui langkah itu, Electrum menjawab secara langsung kekhawatiran terhadap fundamental motor listrik, yakni jarak tempuh terbatas dan waktu pengisian (charge) baterai yang cukup lama. Keberadaan jaringan penukaran baterai ini akan memotivasi pengguna untuk berpindah dari motor bensin ke listrik. Hal ini juga dapat membantu pemerintah dalam mengakselerasi transformasi energi menuju target net zero emisi. Sebagai gambaran, rata-rata motor listrik yang dijual di pasaran memiliki jarak tempuh sekitar 50 km-120 km. Sementara pengisian baterai motor listrik akan memakan waktu 4-6 jam dari keadaan kosong Kondisi ini membuat banyak masyarakat yang masih enggan untuk berpindah ke motor listrik. Begitu pula driver Gojek yang menempuh jarak puluhan kilometer setiap hari dan tidak memiliki waktu berjam-jam untuk mengisi baterai. Dengan business model tukar baterai maka para pengendara cukup mendatangi BSS dan mengganti baterai yang sudah kosong atau kosong sebagian dengan baterai yang masih penuh. Prosesnya cukup singkat bahkan tidak sampai 5 menit, lebih cepat dibandingkan dengan mengisi bensin yang umumnya harus mengantre lebih dari 5 menit. Semakin banyak lokasi penukaran baterai maka akan semakin memudahkan para pengendara untuk mendapatkan jaminan baterai selalu tersedia. Pengendara bisa menukarkan baterai di lokasi yang berada di jalur berkendaranya, sehingga semakin menghemat waktu. Analis MNC Sekuritas, Tirta Widi Gilang Citradi menilai langkah Electrum membangun ekosistem bisa menjadi pelajaran buat pemain lain bahwa bisnis kendaraan listrik bukan sekedar jualan motor listrik, juga harus memikirkan tentang pengisian atau penukaran baterai hingga layanan after salesnya. Pasalnya, kenyamanan dan kemudahan menjadi kata kunci dalam mengajak konsumen berpindah ke kendaraan listrik,” kata dia. Seperti diketahui, Electrum akan mulai memproduksi motor listrik pada 2024. Perusahaan ini telah melakukan groudbreaking pembangunan pabrik motor listrik pertamanya di Cikarang berkapasitas produksi 250.000 per tahun.
Electrum Gandeng Planet Ban Perluas Lokasi Penukaran Baterai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Electrum kembali membuat terobosan dengan menggandeng menggandeng Planet Ban sebagai outlet penukaran baterai atau Battery Swap Station (BSS). Perusahaan patungan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) ini akan menggunakan 300 BBS Planet Ban untuk tahap pertama. Jumlah tersebut baru sepertiga dari total sekitar 900 outlet Planet Ban yang ada di seluruh Indonesia. “Kita terbuka kolaborasi dan kerja sama dengan siapapun. Sampai akhir tahun, ada 300 titik swap baterai di Jabodetabek,” kata Patrick Adhiatmaja, Managing Director Electrum dalam keterangannya dikutip Senin (3/7). Dengan jaringan yang luas tersebut, Electrum bisa menambah BSS ke jaringan Planet Ban lainnya. Hal ini masih ditabah dengan kerjasama Electrum dengan Pertamina lewat Pertamina Patra Niaga untuk penyediaan stasiun penukaran baterai motor listrik di berbagai SPBU. Melalui langkah itu, Electrum menjawab secara langsung kekhawatiran terhadap fundamental motor listrik, yakni jarak tempuh terbatas dan waktu pengisian (charge) baterai yang cukup lama. Keberadaan jaringan penukaran baterai ini akan memotivasi pengguna untuk berpindah dari motor bensin ke listrik. Hal ini juga dapat membantu pemerintah dalam mengakselerasi transformasi energi menuju target net zero emisi. Sebagai gambaran, rata-rata motor listrik yang dijual di pasaran memiliki jarak tempuh sekitar 50 km-120 km. Sementara pengisian baterai motor listrik akan memakan waktu 4-6 jam dari keadaan kosong Kondisi ini membuat banyak masyarakat yang masih enggan untuk berpindah ke motor listrik. Begitu pula driver Gojek yang menempuh jarak puluhan kilometer setiap hari dan tidak memiliki waktu berjam-jam untuk mengisi baterai. Dengan business model tukar baterai maka para pengendara cukup mendatangi BSS dan mengganti baterai yang sudah kosong atau kosong sebagian dengan baterai yang masih penuh. Prosesnya cukup singkat bahkan tidak sampai 5 menit, lebih cepat dibandingkan dengan mengisi bensin yang umumnya harus mengantre lebih dari 5 menit. Semakin banyak lokasi penukaran baterai maka akan semakin memudahkan para pengendara untuk mendapatkan jaminan baterai selalu tersedia. Pengendara bisa menukarkan baterai di lokasi yang berada di jalur berkendaranya, sehingga semakin menghemat waktu. Analis MNC Sekuritas, Tirta Widi Gilang Citradi menilai langkah Electrum membangun ekosistem bisa menjadi pelajaran buat pemain lain bahwa bisnis kendaraan listrik bukan sekedar jualan motor listrik, juga harus memikirkan tentang pengisian atau penukaran baterai hingga layanan after salesnya. Pasalnya, kenyamanan dan kemudahan menjadi kata kunci dalam mengajak konsumen berpindah ke kendaraan listrik,” kata dia. Seperti diketahui, Electrum akan mulai memproduksi motor listrik pada 2024. Perusahaan ini telah melakukan groudbreaking pembangunan pabrik motor listrik pertamanya di Cikarang berkapasitas produksi 250.000 per tahun.