Salah satu agenda tetap selama Lebaran adalah silaturahmi alias halal bihalal. Nah, selendang berbahan pasmina (pashmina) adalah salah satu aksesori yang banyak dipilih kaum hawa untuk menggenapi busana saat bertemu kerabat dan handai tolan. Nama pasmina kini mulai akrab di telinga masyarakat. Untuk mendapatkannya pun mudah, karena banyak dijual di pasaran. Pasmina sendiri merujuk pada sejenis kain khusus dari bulu kambing yang hidup di Pegunungan Himalaya. Asal katanya pashmineh, dari kata dasar pashm, yang dalam bahasa Persia berarti wol. Kambing Himalaya bisa menghasilkan bulu yang kalau dirajut menghasilkan bahan yang bersifat hangat, mewah, tapi tetap ringan. Lantaran sifat inilah pasmina menjadi favorit bahan syal dan selendang. Dalam perjalanannya, pasmina identik dengan selendang. Padahal, ia dapat dijadikan berbagai produk garmen lainnya.
Elegan dengan selendang Himalaya
Salah satu agenda tetap selama Lebaran adalah silaturahmi alias halal bihalal. Nah, selendang berbahan pasmina (pashmina) adalah salah satu aksesori yang banyak dipilih kaum hawa untuk menggenapi busana saat bertemu kerabat dan handai tolan. Nama pasmina kini mulai akrab di telinga masyarakat. Untuk mendapatkannya pun mudah, karena banyak dijual di pasaran. Pasmina sendiri merujuk pada sejenis kain khusus dari bulu kambing yang hidup di Pegunungan Himalaya. Asal katanya pashmineh, dari kata dasar pashm, yang dalam bahasa Persia berarti wol. Kambing Himalaya bisa menghasilkan bulu yang kalau dirajut menghasilkan bahan yang bersifat hangat, mewah, tapi tetap ringan. Lantaran sifat inilah pasmina menjadi favorit bahan syal dan selendang. Dalam perjalanannya, pasmina identik dengan selendang. Padahal, ia dapat dijadikan berbagai produk garmen lainnya.