Elektrifikasi di kawasan Mentawai masih rendah



PADANG. Tingginya biaya penyambungan listrik ke rumah warga di Kepulauan Mentawai menyebabkan minimnya minat warga untuk menggunakan layanan listrik.

"Kepulauan Mentawai agak tertinggal dari wilayah di Sumbar dalam rasio elektrifikasi akibat persoalan ekonomi," kata General Manager PLN Wilayah Sumbar, Bambang Yusuf, Selasa (13/12).

Ia berharap pemerintah setempat mencarikan solusi agar mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di Kepulauan Mentawai. Biaya pemasangan instalasi baru listrik baru tersebut berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta sehingga membuat masyarakat enggan untuk memasang listrik.


Pernah ada pelayanan penyambungan secara gratis melalui dana penyertaan modal negara. Namun saat ini program tersebut tidak lagi disertakan dengan pemberian hibah dari PLN kepada masyarakat.

Manager Bidang Perencanaan PLN Wilayah Sumbar Nur Yaswin mengatakan, peningkatan rasio elektrifikasi di Kepulauan Mentawai pada tahun 2017 ditargetkan sekitar 39,8%.

"Saat ini tingkat elektrifikasi di Kepulauan Mentawai baru mencapai 27,43% sedangkan rasio desa berlistrik baru mencapai 36,69%," katanya.

Ia mengungkapkan saat ini di Kepulauan Mentawai telah berdiri empat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Bahkan satu unit PLTD tersebut bisa menghasilkan daya 2x100 megawatt.

"Proposal untuk memasukkan jaringan memang ada namun masih sedikit, minimal kita butuh 50 rumah untuk menggerakkan satu unit mesin tersebut," ujarnya.

(Altas Maulana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini