JAKARTA. Selama empat bulan terakhir terjadi 25 kasus penembakan misterius di seluruh wilayah Indonesia dan hanya satu pelakunya yang terungkap. Dari jumlah tersebut, ada delapan kali penyerangan langsung pada polisi hanya dalam tiga bulan terakhir. Namun sampai hari ini, polisi terkesan melupakan kasus penembakan ini karena sibuk suksesi kapolri. Hal itu dikatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Rabu (9/10). "Kasus penembakan misterius terhadap polisi kelas bawah saat ini seakan terlupakan. Elit-elit Polri tampaknya lebih sibuk bermanuver untuk suksesi kapolri baru ketimbang berupaya membantu memberi strategi untuk memburu pelaku penembakan," tutur Neta. Padahal, laju Neta, ketidakmampuan Polri mengungkap kasus penembakan ini juga berdampak pada citra Bareskrim yang dipimpin Komisaris Jenderal Sutarman.
Elit Polri diminta tidak lupakan penembakan polisi
JAKARTA. Selama empat bulan terakhir terjadi 25 kasus penembakan misterius di seluruh wilayah Indonesia dan hanya satu pelakunya yang terungkap. Dari jumlah tersebut, ada delapan kali penyerangan langsung pada polisi hanya dalam tiga bulan terakhir. Namun sampai hari ini, polisi terkesan melupakan kasus penembakan ini karena sibuk suksesi kapolri. Hal itu dikatakan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane dalam siaran persnya yang diterima KONTAN, Rabu (9/10). "Kasus penembakan misterius terhadap polisi kelas bawah saat ini seakan terlupakan. Elit-elit Polri tampaknya lebih sibuk bermanuver untuk suksesi kapolri baru ketimbang berupaya membantu memberi strategi untuk memburu pelaku penembakan," tutur Neta. Padahal, laju Neta, ketidakmampuan Polri mengungkap kasus penembakan ini juga berdampak pada citra Bareskrim yang dipimpin Komisaris Jenderal Sutarman.