Elnusa (ELSA) menyiapkan capex Rp 1,4 triliun dari kas internal dan obligasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 1,4 triliun pada tahun ini. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, jumlah ini naik Rp 400 miliar dibandingkan capex tahun lalu yang hanya Rp 1 triliun.

Head of Corporate Communication Elnusa Wahyu Irfan mengatakan, ELSA akan menggunakan capex tahun ini untuk investasi yang mendukung pertumbuhan serta menjaga kapasitas saat ini. Adapun investasi yang mendukung pertumbuhan antara lain fabrikasi hydraulic workover unit (HWU) dan investasi infrastruktur hilir.

Wahyu melanjutkan, sumber pendanaan capex berasal dari internal dan eksternal dengan proporsi 50:50. Sumber internal berasal dari kas. Sedangkan eksternal berasal dari penerbitan umum berkelanjutan (PUB) obligasi.


Baca Juga: Harga minyak dunia turun, berikut rekomendasi analis terhadap saham Elnusa (ELSA)

Namun, Wahyu masih belum bisa memastikan terkait waktu pelaksanaan PUB ini. “Masih dalam proses, semoga dalam waktu dekat,” terang Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2).

Tahun ini, konstituen Indeks Kompas100 ini menargetkan dapat membukukan pendapatan bersih hingga Rp 9 triliun tahun ini. Sementara itu, pendapatan sepanjang 2019 diestimasikan mencapai Rp 8,3 triliun. Wahyu bilang ini merupakan angka perkiraan yang belum diaudit.

ELSA pun telah menyiapkan strategi guna mendongkrak kinerja tahun ini. Beberapa di antaranya adalah melanjutkan strategi diversifikasi portofolio. ELSA juga bakal menggenjot segmen jasa distribusi dan logistik energi serta meningkatkan jasa hulu migas, terutama survei seismik dan engineering, procurement, construction (EPC) serta operation and maintenance (OM).

Baca Juga: Elnusa (ELSA) targetkan pendapatan tembus Rp 9 triliun di 2020

Untuk segmen jasa hulu migas, strategi yang dijalankan ELSA lebih kepada mengoptimalisasi lini bisnis jasa survei seismik, terutama seismik laut. Hal ini juga ditopang dengan upaya-upaya penjajakan seismik multiklien serta overseas. Untuk lini jasa production, operation & maintenance services, upaya peningkatan kinerja tetap dilakukan dengan menggenjot unit jasa engineering, procurement, construction & operation, maintenance (EPC-OM).

Wahyu pun optimistis dengan strategi dan target ini. Sebab, strategi yang diterapkan ELSA terbukti ampuh untuk menstabilkan bahkan mengerek kinerja ELSA pada tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati