KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (
ELSA) siap menjajaki peluang kerja sama baru dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Blok Rokan. Sekretaris Perusahaan Elnusa Ari Wijaya mengatakan, pihaknya siap mengikuti tender-tender untuk jasa Enhanced Oil Recovery (EOR), perawatan sumur, serta perbaikan sarana dan prasarana sumur untuk Blok Rokan. Ari optimistis, spesialisasi ELSA di ketiga bidang ini sesuai dengan kebutuhan pekerjaan hulu minyak dan gas (migas) di Blok Rokan. “Sumur-sumur di Blok Rokan umumnya merupakan sumur-sumur tua, sehingga kegiatan lifting migas di Blok Rokan bisa lebih optimal jika ditunjang teknologi EOR,” ujar Ari saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (17/12).
Blok Rokan memiliki luas wilayah 6.220,29 km2 dengan 10 lapangan utama, yakni Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam south, Kota Batak, Petani, Lematang, Petapahan dan Pager. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan migas Blok Rokan per 1 Januari 2020 sebesar 350,73 juta stok tank barel (MMSTB) untuk minyak, dan 9.071 BSCF untuk gas bumi.
Baca Juga: Begini rencana kerja Elnusa (ELSA) pasca 51% saham dikuasai PHE Blok Rokan ditemukan pada tahun 1941 dan diproduksikan di tahun 1951. Pada sepanjang Januari-Juli 2021 lalu, rata-rata produksi Blok Rokan mencapai sebesar 160,5 ribu barel minyak per hari untuk minyak bumi atau sekitar 24% dari produksi nasional dan 41 MMSCFD untuk gas bumi pada Januari–Juli 2021 lalu. Saat ini, pengelolaan Blok Rokan berada di tangan PHR. Pengelolaan Blok Rokan beralih PHR terhitung sejak 9 Agustus 2021 lalu setelah sebelumnya berada dalam kelola PT PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Peralihan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM No. 1923 K/10/MEM/2018 Tanggal 6 Agustus 2018. ELSA sendiri sudah mengantongi kontrak untuk
operation and maintenance di Blok Rokan. Pekerjaan
operation and maintenance dilakukan entitas anak usaha ELSA, yakni PT. Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Durasi pekerjaan ini 3 tahun, terhitung sejak tahun 2021 ini hingga tahun 2024 mendatang. Nilai kontraknya sekitar Rp 80 miliar. Kontrak
operation and maintenance ini merupakan hasil dari proses
mirroring kontrak dalam alih kelola Blok Rokan dari CPI ke PHR pada paruh kedua tahun ini. Ari bilang, ELSA berencana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk membeli peralatan-peralatan baru seperti misalnya hydraulic workover guna menunjang pekerjaan-pekerjaan di Blok Rokan di masa mendatang.
Hanya saja, Ari mengaku belum bisa membagikan rincian rencana ini lantaran masih belum difinalisasi. “Masih tunggu
approval,” ujar Ari. Per Oktober 2021 lalu, ELSA telah memperoleh kontrak anyar Rp 7,8 triliun. Pemberi kontrak terbesar masih berasal dari Pertamina Group. Proyek yang digarap tersebar di PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Region 1 (Sumatera), 2 (Jawa) dan 3 (Kalimantan).
Baca Juga: Elnusa (ELSA) siap kebut kinerja di akhir tahun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .