JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) melalui salah satu unit bisnisnya, Geoscience Services, mengantongi kontrak proyek Transition Seismic Acquisition di dua blok di wilayah Papua Barat. Proyek senilai US$ 24,48 juta tersebut memiliki masa kontrak selama 6 bulan dan akan dimulai pada akhir September 2010 ini. Kontrak baru yang diperoleh Elnusa ini akan dikerjakan melalui pola joint operation dengan perusahaan Geoscience International asal Perancis. Nantinya, Elnusa akan menyediakan alat (recording and cable), support vessel, transportasi darat dan semua survei darat. Porsi kontribusi Elnusa dalam pola joint operation di proyek ini lebih tinggi dibandingkan dengan di dua proyek lainnya di Papua Barat dan Kalimantan Timur. "Profit margin Elnusa akan meningkat," kata Sekretaris Perusahaan, Heru Samodra lewat siaran pers yang diterima oleh KONTAN, Selasa (21/9).Elnusa telah mulai memasuki pasar offshore seismic, yaitu transition zone dan marine seismic, sejak tahun 2005. Langkah tersebut dilakukan untuk memperluas bisnis di jasa hulu migas terintegrasi. Apalagi, permintaan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah offshore terus meningkat. Tahun ini, kata Heru, kontribusi dari bisnis transition zone dan marine seismic mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Kontribusi paling besar diperoleh dari kontrak divisi Geoscience Services sebesar US$ 89 juta pada semester pertama lalu; menyumbang 60% dari total kontrak divisi tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Elnusa garap 2 blok migas di Papua Barat
JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) melalui salah satu unit bisnisnya, Geoscience Services, mengantongi kontrak proyek Transition Seismic Acquisition di dua blok di wilayah Papua Barat. Proyek senilai US$ 24,48 juta tersebut memiliki masa kontrak selama 6 bulan dan akan dimulai pada akhir September 2010 ini. Kontrak baru yang diperoleh Elnusa ini akan dikerjakan melalui pola joint operation dengan perusahaan Geoscience International asal Perancis. Nantinya, Elnusa akan menyediakan alat (recording and cable), support vessel, transportasi darat dan semua survei darat. Porsi kontribusi Elnusa dalam pola joint operation di proyek ini lebih tinggi dibandingkan dengan di dua proyek lainnya di Papua Barat dan Kalimantan Timur. "Profit margin Elnusa akan meningkat," kata Sekretaris Perusahaan, Heru Samodra lewat siaran pers yang diterima oleh KONTAN, Selasa (21/9).Elnusa telah mulai memasuki pasar offshore seismic, yaitu transition zone dan marine seismic, sejak tahun 2005. Langkah tersebut dilakukan untuk memperluas bisnis di jasa hulu migas terintegrasi. Apalagi, permintaan eksplorasi dan eksploitasi di wilayah offshore terus meningkat. Tahun ini, kata Heru, kontribusi dari bisnis transition zone dan marine seismic mulai menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Kontribusi paling besar diperoleh dari kontrak divisi Geoscience Services sebesar US$ 89 juta pada semester pertama lalu; menyumbang 60% dari total kontrak divisi tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News