Elnusa menggaet tiga kontrak baru



JAKARTA. Tahun ini PT Elnusa Tbk optimistis, bisnis di sektor hulu migas lebih baik dibandingkan tahun lalu. Lantaran imbas perbaikan itu, emiten Bursa Efek Indonesia berkode ELSA tersebut rajin mengikuti berbagai tender di dalam maupun di luar negeri. Hasilnya, ada dua kontrak seismik tiga dimensi (3D) dan satu kontrak pengeboran.

Rifqi Budi Prasetyo, Hubungan Investor ELSA, menjelaskan, sudah ada proyek yang selangkah lagi akan ditandatangani dan mulai melakukan pengerjaan. "Sudah ada calon klien, proyek besar tetapi memang belum resmi. Itu proyek seismik 3D, proyeknya lumayan besar. Kami belum berani bilang, belum resmi, mungkin beberapa pekan ke depan sudah bisa kasih tahu," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (28/4).

Kedua kontrak itu merupakan proyek seismik darat maupun seismik laut. Maklum, perusahaan ini sudah memiliki aset kapal seismik baru dengan 10 streamer yang mampu melakukan survei geologi, geofisika, lingkungan dan perikanan.


Dia mengatakan, terkait target, bukan seberapa banyak kontrak yang didapat, tetapi kapal seismik tersebut bisa mencapai 100% utilisasi pada tahun ini. ELSA berharap, kontribusi dari kapal seismik akan mampu mendongkrak pendapatan perusahaan secara signifikan.

"Seismik laut akan bagus di tengah harga minyak yang turun, maupun untuk eksplorasi di laut masih akan bagus karena pemerintah banyak membuka peluang KKKS melakukan eksplorasi laut," lanjutnya.

Dengan pencapaian kontrak itu perusahaan menargetkan, pada tahun ini pendapatan bisa naik 10% dibandingkan tahun lalu. Sampai kuartal I-2017, pendapatan perusahaan ini terlihat sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Yakni dari Rp 921,1 miliar, menjadi Rp 969,92 miliar atau meningkat 5,3%. Sedangkan sepanjang tahun lalu ELSA membukukan penjualan sekitar Rp 3,6 triliun atau menurun 4,1%.

Sepanjang tahun 2016, bisnis hulu yakni seismik, drilling dan oilfield services menyumbang kontribusi 50%. Sedangkan jasa logistik dan distribusi energi menyumbang 45% dan sisanya kontribusi dari jasa penunjang lain.

Selain bertumpu pada bisnis hulu migas, ELSA tengah menjalankan proyek pembangkit tenaga gas buang atau flare gas. "Flare gas sudah berjalan, tetapi saya belum bisa bilang soal targetnya," terang Rifqi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini