Elon Musk Akuisisi Ford Motor Company, Fakta atau Rumor?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elon Musk, CEO Tesla yang dikenal dengan berbagai aksi kontroversialnya, seperti membeli Twitter dan meluncurkan roket ke luar angkasa, kini tengah diguncang dengan rumor besar: kabar bahwa ia telah membeli salah satu perusahaan paling bersejarah dan penting dalam sejarah Amerika, Ford Motor Company.

Namun, apakah benar Musk telah mengambil langkah tersebut, ataukah ini sekadar gosip belaka?

Rumor yang Beredar: Musk Akuisisi Ford?

Mengutip mysanantonio.com, pada Kamis, 7 November 2024, beredar kabar bahwa Elon Musk telah membeli Ford, yang telah beroperasi selama lebih dari seratus tahun. Jika rumor ini benar, Musk akan memperluas imperium otomotifnya dengan sangat cepat.


Baca Juga: Trump Telponan dengan Zelensky, Elon Musk Ikut Nimbrung di Tengah Pembicaraan

Namun, Ford segera membantah klaim tersebut. Ian Thibodeau, juru bicara Ford, mengonfirmasi bahwa cerita tersebut sepenuhnya salah, dengan mengatakan, "Kami tidak punya banyak yang bisa dikatakan selain cerita ini sepenuhnya tidak benar."

Rumor tersebut tampaknya berasal dari video-video YouTube yang menggunakan teknologi AI untuk menyebarkan klaim tanpa memberikan sumber yang jelas. Video-video tersebut hanya mengulang fakta-fakta yang sudah diketahui tentang Musk, Tesla, dan Ford tanpa adanya bukti konkret.

Mengapa Musk Bisa Tertarik?

Meskipun rumor ini terbukti tidak benar, ada beberapa alasan mengapa orang mungkin menganggap Musk dapat membeli Ford. Pertama, Musk tampaknya sedang berada dalam fase "invincible" atau tak terkalahkan, dengan sejumlah proyek sukses yang tengah ia jalankan.

Setelah mendukung kampanye presiden Donald Trump, banyak yang memperkirakan Musk akan mendapatkan keuntungan besar dari kemungkinan masa jabatan kedua Trump. Selain itu, harga saham Tesla juga telah melonjak setelah pemilu, dengan pasar saham mengharapkan bahwa kepresidenan Trump akan menguntungkan perusahaan seperti Tesla.

Selain itu, keberhasilan SpaceX dalam meluncurkan dan mengambil kembali roket Starship di Texas menambah kesan bahwa Musk tak terbendung. Namun, meskipun Musk mungkin merasa sangat berkuasa, membeli perusahaan seperti Ford jelas berbeda dari membeli Twitter.

Perbandingan: Akuisisi Twitter vs. Akuisisi Ford

Pada tahun 2022, Musk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar, dan meskipun ia mengubahnya menjadi platform X, nilai perusahaan ini telah jatuh menjadi hanya sekitar US$9,4 miliar.

Di sisi lain, Ford, yang didirikan pada tahun 1903 dan memiliki sejarah lebih dari 100 tahun, saat ini memiliki valuasi sebesar US$164,3 miliar—anggaran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Twitter.

Baca Juga: Pemilik Mobil Tesla Membagikan Tagihan Listriknya, Membuat Terkejut dengan Biayanya

Ford juga telah menjadi pesaing berat bagi Tesla dalam beberapa tahun terakhir. Ford F-150 Lightning, misalnya, diluncurkan lebih dulu dibandingkan dengan Tesla Cybertruck.

Walaupun Cybertruck diumumkan lebih dulu, F-150 Lightning sudah mulai dikirim ke pelanggan pada Mei 2022, sementara Tesla baru dapat mendistribusikan Cybertruck pada November 2023. Selain itu, Ford Mustang Mach-E juga telah bersaing langsung dengan Tesla Model Y dalam pasar kendaraan listrik.

Dampak Akuisisi Ford oleh Musk: Monopoli atau Inovasi?

Secara teori, akuisisi Ford akan menghapus salah satu pesaing terbesar Tesla, namun hal tersebut juga dapat memberi Musk dominasi yang sangat besar di industri otomotif, yang mungkin berujung pada pembentukan monopoli.

Ford, yang telah memproduksi lebih dari 4,4 miliar kendaraan dalam sejarahnya, dan Tesla yang baru saja mencatatkan lebih dari 6 juta unit produksi, telah membawa persaingan sengit di pasar kendaraan listrik.

Namun, tak hanya di bidang produksi kendaraan saja Tesla dan Ford bersaing. Ford telah melakukan upaya keras untuk memperkenalkan mobil listrik dan menawarkan lebih banyak pilihan bagi konsumen.

Baca Juga: Elon Musk Prediksi Justin Trudeau Lengser pada Pemilu Kanada Mendatang

Dengan makin berkembangnya infrastruktur stasiun pengisian EV di seluruh negeri, termasuk di pusat-pusat perjalanan seperti Buc-ee's, perjalanan dengan mobil listrik semakin menjadi kenyataan, meskipun Tesla saat ini memimpin dalam hal stasiun pengisian.

Fokus Musk Saat Ini: Terlalu Banyak Proyek?

Musk, yang sudah terlibat dalam berbagai perusahaan besar seperti Tesla, X (sebelumnya Twitter), SpaceX, dan The Boring Company, mungkin sudah memiliki cukup banyak untuk dikelola.

Di samping itu, dengan berbagai ambisi besar yang dimilikinya, seperti mengembangkan eksplorasi luar angkasa dan teknologi transportasi masa depan, akuisisi perusahaan besar seperti Ford mungkin bukan prioritas utamanya.

Editor: Handoyo .