KONTAN.CO.ID - WILMINGTON. Kekayaan bersih CEO Tesla Elon Musk melonjak menjadi US$ 749 miliar, atau sekitar Rp 12,51 kuadriliun, menurut indeks miliarder
Forbes. Nilai tersebut setara sekitar separuh dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Kekayaan Musk melesat setelah Mahkamah Agung Delaware mengabulkan permohonan Musk untuk mengembalikan opsi saham Tesla senilai US$ 139 miliar yang dibatalkan tahun lalu. Permohonan dikabulkan pada Jumat malam (19/12). Sebelumnya, paket remunerasi Musk untuk 2018 yang dikabulkan Pengadilan Delaware hanya sebesar US$ 56 miliar. Saat itu, pengadilan menolak kompensasi tersebut dengan alasan tidak masuk akal.
"Bagi Elon, ini adalah kemenangan karena ia mendapatkan kendali lebih cepat," kata Gene Munster, Mitra Pengelola Deepwater Asset Management, investor Tesla, dikutip
Reuters.
Baca Juga: Forbes: Elon Musk Jadi Orang Pertama dengan Kekayaan Capai US$500 Miliar Tapi Mahkamah Agung, dalam putusan yang diumumkan pada Jumat malam di AS, mengatakan putusan yang membatalkan paket gaji tersebut tidak tepat dan tidak adil bagi Musk. Perkembangan ini membuat Musk menjadi orang pertama di dunia yang kekayaannya menembus US$ 700 miliar. Kekayaan Musk kini melebihi kekayaan pendiri Google Larry Page, yang nilai kekayaannya hampir US$ 500 miliar. Info saja, awal pekan lalu, Musk juga menjadi orang pertama yang kekayaannya melampaui US$ 600 miliar. Kenaikan kekayaan ini terjadi berkat kabar SpaceX kemungkinan akan
go public. Pada November, pemegang saham Tesla secara terpisah menyetujui rencana gaji US$ 1 triliun untuk Musk. Ini paket gaji perusahaan terbesar dalam sejarah. Investor Musk mendukung visinya untuk mengubah Tesla menjadi perusahaan raksasa di bidang akal imitasi (AI) dan robotika.
Baca Juga: Elon Musk Pecahkan Rekor Pertama di Dunia dengan Kekayaan Tembus Rp 8.250 Triliun Konflik kepentingan
Kesepakatan gaji tahun 2018 memberi Musk opsi untuk memperoleh sekitar 304 juta saham Tesla dengan harga diskon besar jika perusahaan mencapai berbagai tonggak penting, yang memang berhasil dicapai. Opsi tersebut mewakili sekitar 9% dari saham Tesla yang beredar. Musk tidak pernah mengambil opsi sahamnya karena segera setelah pemegang saham menyetujui kompensasi tahun 2018, dewan direksi digugat oleh Richard Tornetta, seorang investor dengan sembilan saham Tesla. Sekadar info, jika Musk menggunakan semua opsi saham dari paket 2018, kepemilikannya di Tesla akan meningkat dari sekitar 12,4% menjadi 18,1%. Tesla menerbitkan saham yang terkait dengan paket gaji barunya, meski Musk baru bisa mendapatkannya setelah mencapai target tertentu. Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar. Musk memposting di X bahwa ia "dibenarkan." Pengacara yang menantang paket gaji tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya.
Baca Juga: Elon Musk Miliki Kekayaan Bersih Sentuh US$500 Miliar, Calon Triliuner Pertama Dunia Pada 2024 silam, setelah persidangan selama lima hari, Hakim Delaware Kathaleen McCormick menyimpulkan para direktur Tesla memiliki konflik kepentingan dan fakta-fakta penting disembunyikan dari pemegang saham ketika mereka memberikan suara untuk menyetujui rencana tersebut. Ia memerintahkan agar rencana tahun 2018 dibatalkan. Musk menuduh hakim-hakim di Delaware sebagai aktivis yang memusuhi para pendiri perusahaan teknologi dan ia mendesak bisnis-bisnis untuk mengikuti jejak Tesla dan mendaftarkan kembali perusahaan mereka di tempat lain. Dropbox, Roblox, Trade Desk, dan Coinbase termasuk di antara segelintir perusahaan besar yang memindahkan kantor pusat mereka ke Nevada atau Texas. Namun, Delaware tetap menjadi tempat berkantor pusat yang paling populer bagi perusahaan publik AS. Dewan direksi Tesla telah memperingatkan bahwa Musk, orang terkaya di dunia yang juga memimpin perusahaan roket SpaceX dan perusahaan rintisan kecerdasan buatan xAI, dapat meninggalkan perusahaan mobil listrik tersebut jika ia tidak mendapatkan gaji yang diinginkannya dan peningkatan hak suara.
Baca Juga: Siap-Siap! Elon Musk Ramalkan Pekerjaan Akan Punah dalam 20 Tahun Brian Dunn, Direktur Institut Studi Kompensasi di Sekolah Hubungan Industri dan Ketenagakerjaan Universitas Cornell, menilai, Mahkamah Agung Delaware mungkin enggan membatalkan paket gaji Musk karena para pemegang saham telah memberikan suara mayoritas untuk menyetujuinya.
Tesla, yang kini berbasis di Austin ini sekarang juga terdaftar di Texas. Ini memungkinkan Tesla mensyaratkan setiap investor atau kelompok investor harus memiliki 3% saham perusahaan sebelum menggugat atas dugaan pelanggaran hukum perusahaan. Kepemilikan saham sebesar itu akan bernilai sekitar US$ 30 miliar. Musk adalah satu-satunya individu yang memiliki saham sebanyak itu.