Elon Musk Menjual Lebih dari US$ 1 miliar Sahamnya di Tesla



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pengajuan keuangan yang diterbitkan pada hari Selasa (28/12) malam menunjukkan bahwa Elon Musk kembali menjual ratusan ribu sahamnya di Tesla. Kali ini, nilainya mencapai US$ 1,02 miliar.

Dilansir dari CNBC, CEO Tesla dan SpaceX telah menjual 934.090 sahamnya di Tesla. Musk juga menggunakan opsi untuk membeli hampir 1,6 juta saham Tesla dengan harga kesepakatan US$ 6,24 per saham.

Kuartal ini, kepemilikan Musk di Tesla telah meningkat dari sekitar 170,5 juta saham menjadi lebih dari 177 juta saham.


Terhitung sejak 8 November lalu, Musk telah secara rutin menjual sahamnya. Sebagian besar kabarnya digunakan untuk membayar tagihan pajak yang nilainya sangat tinggi.

Baca Juga: Intip Perubahan Kekayaan 10 Miliarder Dunia Dalam Sepekan Ini

Melalui akun Twitter pribadinya, Musk bahkan menunjukkan rencananya untuk menjual 10% sahamnya di Tesla. Di bawah aturan 10b5-1, orang dalam Tesla, termasuk CEO, bisa memperdagangkan ekuitas mereka sendiri sebagai bagian dari rencana manajemen portofolio yang telah diumumkan sebelumnya.

Mereka yang memperdagangkannya harus terlebih dahulu menyatakan kapan dan bagaimana mereka berencana untuk berdagang demi terhindar dari tuduhan perdagangan orang dalam di kemudian hari.

Jika target penjualan 10% sahamnya benar-benar akan dicapai, saat ini Musk masih harus menjual lebih dari 1 juta saham untuk dijual.

Baca Juga: Jadi Orang Terkaya di Dunia, Segini Jumlah Pajak yang Harus Dibayar Elon Musk

Menurut perkiraa Forbes, tahun ini saham Tesla meningkat lebih dari 54%, sekaligus menjadikan Musk orang terkaya di dunia. Kekayaan bersihnya saat ini ditaksir lebih dari US$ 275 miliar.

Musk sempat membocorkan nilai pajaknya kepada publik melalui akun Twitter pribadinya pada 20 Desember lalu. Untuk tahun 2021, Musk menyebut akan membayar pajak dengan nilai US$ 11 miliar, atau setara dengan Rp 158,2 triliun.

"Bagi mereka yang bertanya-tanya, saya akan membayar pajak lebih dari US$ 11 miliar tahun ini," tulis Musk.