KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Elon Musk, pengusaha terkemuka yang dikenal dengan peranannya dalam mengembangkan Tesla, SpaceX, dan berbagai proyek besar lainnya, kini memperluas jangkauannya dengan merancang sebuah sekolah baru. Rencana besar Musk untuk dunia pendidikan ini tidak hanya mengandalkan visi teknologi dan inovasi, tetapi juga bertujuan membentuk generasi masa depan dengan pendekatan pendidikan yang berbeda. Dengan dana hampir US$100 juta yang dialokasikan oleh Musk Foundation melalui lembaga nirlaba X Foundation, proyek sekolah ini bertujuan untuk membangun sekolah dasar dan menengah yang akhirnya akan berkembang menjadi universitas. Jika segala sesuatunya berjalan lancar, sekolah ini bisa menjadi bagian penting dari warisan Musk di bidang pendidikan.
Baca Juga: Musk Effect: Trump Sedang Mencari Cara Melonggarkan Aturan Terkait Mobil Swakemudi Ad Astra: Sekolah Berbasis Eksplorasi
Saat ini, Musk memulai dengan langkah kecil, membangun sekolah prasekolah (pre-K) Ad Astra di Bastrop County, Texas. Lokasi ini hanya berjarak satu jalan dari fasilitas perusahaan Musk dan juga dekat dengan lokasi kantor pusat X (situs media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, yang dibeli oleh Musk dengan harga US$44 miliar pada tahun 2022). Sekolah ini akan dikelola oleh Greg Marick, CEO Xplor Education, yang juga mengelola sekolah Montessori Hala Kahiki di Hawaii. Sekolah Ad Astra mengusung pendekatan pembelajaran yang berfokus pada eksplorasi. Anak-anak prasekolah di sini akan belajar hal-hal dasar seperti cara mengancingkan pakaian, mewarnai, menggambar, membuat kolase, merangkai kata-kata, serta mempelajari globus dan peta. Sekolah ini juga dilengkapi dengan fasilitas luar ruangan seperti lapangan basket, serta area bermain dengan sepeda roda tiga dan bola. Pendekatan kurikulum sekolah ini, yang mencakup waktu untuk "kerja" dan "bermain", bertujuan untuk mengajarkan anak-anak cara menyapu, meminta maaf, dan menyelesaikan konflik. Inspirasi dari kurikulum ini datang dari pemikiran Alfred Adler dan Rudolf Dreikurs, dua psikolog dan pendidik yang berfokus pada pembentukan karakter anak, dengan tujuan menjadikan mereka anggota masyarakat yang bertanggung jawab, penuh rasa hormat, dan berdaya.
Baca Juga: Apakah Elon Musk Benar-benar Membeli McDonald's dan CNN? Cek Faktanya Model Montessori yang Berfokus pada Pembelajaran Mandiri dan Kolaborasi
Sebagai sekolah Montessori, Ad Astra kemungkinan besar akan menekankan pentingnya pembelajaran mandiri dan pengalaman langsung. Pendekatan Montessori yang terkenal dengan filosofi pembelajaran berbasis pengalaman, memberi kebebasan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka dengan cara yang sangat personal dan kolaboratif. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional anak, serta mendorong mereka untuk menjadi pemecah masalah yang kreatif. Dengan memperkenalkan model ini di Bastrop, Musk ingin menawarkan lebih dari sekadar pendidikan dasar; ia ingin menciptakan sebuah lingkungan yang memupuk rasa ingin tahu dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Ad Astra, dengan kurikulum dan pendekatan uniknya, berambisi untuk menginspirasi anak-anak agar mereka tidak hanya siap menghadapi tantangan masa depan, tetapi juga memiliki kebebasan berpikir dan berinovasi.
Baca Juga: Elon Musk Beri Kejutan! Kembali Mendukung Dogecoin di Tengah Lonjakan Harga Bitcoin Ekspansi dan Rencana Jangka Panjang: Dari Prasekolah ke Universitas
Menurut dokumen dari X Foundation, sekolah ini dimulai dengan kapasitas 54 siswa, tetapi ada rencana untuk ekspansi seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat setempat. Tujuan jangka panjangnya adalah membuka sekolah dasar dan menengah, dengan kemungkinan mencakup pelajar jarak jauh (distance learners). Hal ini menunjukkan ambisi besar Musk untuk menciptakan institusi pendidikan yang tidak hanya terbatas pada komunitas lokal, tetapi juga menjangkau siswa dari berbagai tempat. Selain itu, proyek ini juga memiliki potensi untuk berkembang menjadi sebuah universitas, dengan menyesuaikan kurikulum dan pendekatan pendidikan agar sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin membutuhkan pendidikan berbasis teknologi, inovasi, dan kewirausahaan. Ini adalah visi besar Musk untuk memadukan teknologi dan pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang siap menghadapai masa depan yang penuh dengan kemajuan teknologi.
Tantangan dan Harapan: Apakah Musk Dapat Mewujudkan Visi Pendidikan Ini?
Walaupun ambisi Musk dalam mendirikan sekolah dan universitas ini sangat besar, masih banyak yang harus dipertimbangkan untuk mewujudkannya. Tidak jelas berapa banyak biaya yang harus dibayar orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka di Ad Astra, meskipun biaya sekolah Montessori Hala Kahiki di Hawaii tercatat sekitar US$968 per bulan.
Baca Juga: Bernard Arnault Menggugat X Milik Elon Musk, Perseteruan 2 Orang Terkaya di Dunia Biaya ini bisa menjadi faktor penentu keberhasilan jangka panjang dari sekolah ini, mengingat Musk perlu memastikan bahwa sekolah ini tetap terjangkau namun tetap menawarkan kualitas pendidikan yang tinggi. Selain itu, meskipun Musk berperan besar dalam pendanaan dan perencanaan proyek ini, nama Musk tidak muncul dalam dokumen aplikasi resmi. Ini mungkin menunjukkan bahwa Musk ingin menjaga jarak dari proyek ini dalam hal operasional sehari-hari, meskipun dirinya sangat terlibat dalam visi keseluruhan dan pembiayaan. Hal ini juga menyiratkan bahwa proyek ini dikelola secara profesional oleh tim yang sudah terbiasa mengelola pendidikan seperti yang dilakukan oleh Xplor Education, yang memiliki pengalaman dengan sekolah-sekolah Montessori sebelumnya.
Editor: Handoyo .