Elon Musk Terkaya Sepanjang Sejarah AS, Kekayaan Capai Rp12 Triliun Lebih



KONTAN.CO.ID -  Lanskap kekayaan global mencatatkan sejarah baru pada penghujung tahun 2025.

Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, kini resmi menyandang gelar sebagai individu terkaya yang pernah ada dalam sejarah Amerika Serikat, melampaui rekor yang selama hampir satu abad dipegang oleh taipan minyak John D. Rockefeller.

Melansir laporan dari Business Insider, kekayaan bersih Elon Musk diperkirakan mencapai US$ 744,6 miliar per Desember 2025atau setara dengan Rp 12.434,82 triliun.


Baca Juga: Profil Kekayaan Pasangan Fenomenal Alex Rodriguez dan Jaclyn Cordeiro di Tahun 2025

Angka ini tidak hanya menempatkannya di posisi puncak miliarder modern, tetapi juga melewati nilai kekayaan puncak Rockefeller jika dihitung dengan penyesuaian ekonomi masa kini.

Metode Pengukuran Kekayaan Lintas Zaman

Membandingkan kekayaan industrialis abad ke-19 dengan raksasa teknologi abad ke-21 memerlukan pendekatan statistik yang kompleks.

Para ekonom umumnya tidak hanya melihat angka nominal, melainkan membandingkan total kekayaan individu terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat pada masanya.

Dikutip dari data Forbes, kekayaan John D. Rockefeller pada puncaknya di tahun 1937 setara dengan 1,5% dari total PDB Amerika Serikat saat itu.

Jika dikonversi ke nilai dolar saat ini dengan menyesuaikan inflasi dan skala ekonomi, kekayaan pendiri Standard Oil tersebut bernilai sekitar US$ 499 miliar atau setara Rp 8.333,3 triliun.

Namun, pertumbuhan masif aset teknologi milik Musk telah mendorong posisinya jauh di atas angka tersebut.

Studi yang dilakukan oleh ekonom Peter Bernstein menunjukkan bahwa pada masa lalu, ketika ekonomi AS jauh lebih kecil, kekayaan individu cenderung memiliki bobot yang lebih besar terhadap perekonomian nasional.

Meski demikian, lonjakan valuasi perusahaan-perusahaan milik Musk, terutama SpaceX, menciptakan akumulasi modal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern.

Baca Juga: Transisi Kepemimpinan Berkshire Bawa Perubahan Baru

Daftar 28 Orang Terkaya dalam Sejarah Amerika Serikat

Berdasarkan estimasi kekayaan yang telah disesuaikan dengan nilai dolar tahun 2025 serta data terbaru yang dilansir oleh Forbes, berikut adalah urutan tokoh-tokoh dengan kekayaan paling signifikan di Amerika Serikat (Kurs Rp 16.700/US$):

  • Elon Musk: US$ 744,6 miliar (Rp 12.434,82 triliun) – Sektor Otomotif & Ruang Angkasa
  • John D. Rockefeller: US$ 499 miliar (Rp 8.333,3 triliun) – Sektor Minyak & Gas
  • Andrew Carnegie: US$ 459,6 miliar (Rp 7.675,32 triliun) – Sektor Baja
  • Cornelius Vanderbilt: US$ 275,3 miliar (Rp 4.597,51 triliun) – Sektor Perkeretaapian
  • Larry Page: US$ 257,6 miliar (Rp 4.301,92 triliun) – Sektor Teknologi (Google)
  • Larry Ellison: US$ 249,4 miliar (Rp 4.164,98 triliun) – Sektor Perangkat Lunak (Oracle)
  • Jeff Bezos: US$ 244 miliar (Rp 4.074,8 triliun) – Sektor E-commerce (Amazon)
  • Sergey Brin: US$ 237,7 miliar (Rp 3.969,59 triliun) – Sektor Teknologi (Google)
  • Mark Zuckerberg: US$ 227,4 miliar (Rp 3.797,58 triliun) – Sektor Media Sosial (Meta)
  • Larry Page: US$ 257,6 miliar (Rp 4.301,92 triliun) – Sektor Teknologi (Google)
  • John Jacob Astor: US$ 180 miliar (Rp 3.006 triliun) – Sektor Real Estat & Perdagangan
  • Jensen Huang: US$ 165,4 miliar (Rp 2.762,18 triliun) – Sektor Semikonduktor (Nvidia)
  • Stephen Girard: US$ 156,3 miliar (Rp 2.610,21 triliun) – Sektor Perbankan
  • Steve Ballmer: US$ 148,3 miliar (Rp 2.476,61 triliun) – Sektor Teknologi (Microsoft)
  • Warren Buffett: US$ 147,4 miliar (Rp 2.461,58 triliun) – Sektor Investasi (Berkshire Hathaway)
  • Michael Dell: US$ 141,2 miliar (Rp 2.358,04 triliun) – Sektor Teknologi (Dell)
  • Richard B. Mellon: US$ 134,5 miliar (Rp 2.246,15 triliun) – Sektor Perbankan
  • Alexander Turney Stewart: US$ 132,1 miliar (Rp 2.206,07 triliun) – Sektor Ritel
  • Rob Walton: US$ 131,2 miliar (Rp 2.191,04 triliun) – Sektor Ritel (Walmart)
  • Jim Walton: US$ 128,5 miliar (Rp 2.145,95 triliun) – Sektor Ritel (Walmart)
  • Alice Walton: US$ 119,7 miliar (Rp 1.998,99 triliun) – Sektor Ritel (Walmart)
  • Frederick Weyerhaeuser: US$ 118 miliar (Rp 1.970,6 triliun) – Sektor Perkayuan
  • Michael Bloomberg: US$ 109,4 miliar (Rp 1.826,98 triliun) – Sektor Data Finansial
  • Bill Gates: US$ 104 miliar (Rp 1.736,8 triliun) – Sektor Teknologi (Microsoft)
  • Marshall Field: US$ 98,2 miliar (Rp 1.639,94 triliun) – Sektor Ritel
  • Sam Walton: US$ 95,8 miliar (Rp 1.599,86 triliun) – Sektor Ritel (Walmart)
  • Jay Gould: US$ 95,1 miliar (Rp 1.588,17 triliun) – Sektor Perkeretaapian
  • Henry Ford: US$ 88,8 miliar (Rp 1.482,96 triliun) – Sektor Otomotif (Ford)
  • Andrew W. Mellon: US$ 82,5 miliar (Rp 1.377,75 triliun) – Sektor Perbankan & Industri
Tonton: Aturan Baru Royalti Lagu, Hotel Hingga Moda Trasportasi Wajib Bayar Royalti

Transformasi Sumber Kekayaan Ekonomi

Dominasi nama-nama baru dalam daftar ini mencerminkan pergeseran fundamental dalam struktur ekonomi Amerika Serikat.

Jika pada era Gilded Age kekayaan berpusat pada penguasaan sumber daya fisik seperti minyak, baja, dan transportasi, kini mesin utama pencetak kekayaan adalah inovasi digital dan data.

Menurut informasi yang dikutip dari Business Insider, tokoh-tokoh seperti Jeff Bezos, Larry Page, dan Mark Zuckerberg mampu mengakumulasi kekayaan dalam waktu yang relatif lebih singkat dibandingkan para pendahulu mereka.

Hal ini dimungkinkan oleh skalabilitas model bisnis teknologi yang mampu menjangkau pasar global secara instan.

Meskipun nilai kekayaan para miliarder masa kini terlihat sangat besar, para analis menekankan pentingnya melihat konteks daya beli dan pengaruh politik yang dimiliki oleh para industrialis masa lalu.

Rockefeller, misalnya, pernah menguasai hampir 90% distribusi minyak di Amerika Serikat, sebuah tingkat dominasi pasar yang sulit dicapai oleh perusahaan teknologi modern di tengah ketatnya regulasi antimonopoli saat ini.

Ke depan, pergerakan nilai kekayaan ini akan sangat bergantung pada fluktuasi pasar modal dan valuasi sektor teknologi tinggi.

Dengan cadangan kas yang melimpah dan kepemilikan saham yang kuat, posisi Elon Musk sebagai orang terkaya dalam sejarah diperkirakan masih akan bertahan cukup lama, kecuali terjadi koreksi pasar yang signifikan secara global.

Selanjutnya: Mengenal Awal Mula Perayaan Tahun Baru 1 Januari hingga Kini

Menarik Dibaca: Makin Ngacir, Canton Memimpin Kripto Top Gainers 24 Jam Terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News