KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk (
ELSA) mencatatkan pendapatan usaha sepanjang 2022, sebesar Rp 12,3 triliun. Pendapatan
ELSA ini naik 51% secara
year on year (yoy) atau tahunan dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 8,1 triliun. Adapun laba bersih
ELSA di 2022 mencapai Rp 378 miliar, atau tumbuh 248% (yoy) didorong dengan adanya peningkatan aktivitas hulu migas.
Pendapatan usaha konsolidasi dikontribusikan oleh segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 59%, jasa hulu migas terintegrasi 32% dan jasa penunjang migas 9%. Dengan pengembangan bisnis baru, Elnusa menargetkan laba bersih bisa tumbuh 12% dibandingkan dengan pendapatan di tahun 2022. Sedangkan target pendapatan 2023 masih belum diumumkan. Pencapaian bisnis Elnusa didorong semua segmen bisnis seiring dengan peningkatan aktivitas hulu migas dan kebutuhan BBM pelanggan industri maupun masyarakat. Manajemen
ELSA menyiapkan dana belanja modal Rp 500 miliar pada tahun 2023.
Anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ini juga siap ekspansi ke bisnis
electric vehicle dan teknologi industri air bersih dengan menggandeng pemerintah daerah. Namun
ELSA tidak melupakan bisnis jasa migas yang masih menjadi penopang pendapatan. Direktur Keuangan Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan, pada tahun 2022 pihaknya lebih selektif merealisasikan dana belanja modal sebesar Rp 409 miliar.
ELSA akan memanfaatkan dana belanja modal untuk berbagai investasi yang mendukung pertumbuhan serta keberlangsungan bisnis. Beberapa di antaranya untuk pengembangan jasa hulu, jasa distribusi dan logistik energi serta jasa penunjang migas. "Dengan penuh rasa syukur, kami berhasil menaklukkan berbagai tantangan di tengah kondisi ketidakpastian akibat gejolak ekonomi global sepanjang 2022," kata dia dalam media gathering, Rabu (1/3). Ferdiansyah,
Vice President Planning and Corporate Management Elnusa mengatakan, raihan kinerja perusahaan pada 2022 tidak diperoleh dengan mudah karena adanya dinamika geopolitik yang tidak stabil. "Ini sepanjang sejarah kenaikan laba bersih sebesar itu," ujar dia. Ferdiansyah menjelaskan,
ELSA adalah bagian dari Grup Pertamina sehingga banyak peluang yang bisa digarap untuk melakukan eksplorasi di lapangan migas Pertamina. Saat ini banyak sumur tua yang dioperasikan Pertamina. Maka dengan kemampuan servis
ELSA bisa merawat sumur tersebut agar tetap bisa berproduksi secara maksimal. "Kami sebagai perusahaan
services sangat lengkap untuk mengelola sumur-sumur tua," ujar dia. Memperluas bisnis Selain itu,
ELSA akan ekspansi ke bisnis
green energy dengan menyiapkan kompetensi agak bisa mendukung bisnis kendaraan listrik (EV). "Beberapa kerja sama sudah dilakukan perusahaan," ungkap Ferdiansyah. Ia mengatakan, nantinya
ELSA akan mendukung dari pembuatan
baterai management syistem. Saat ini perusahaan sudah melakukan riset dengan Indonesia Battery Corporation (IBC). Selain itu,
ELSA juga menjalin kerja sama dengan PGN dan PGE. Kata Ferdiansyah,
ELSA juga melalui anak usahanya akan mengembangkan bisnis teknologi informasi yang memang menjadi kekuatan perusahaan sejak awal berdiri. "Kami dulu perusahaan elektronik lalu berkembang menjadi perusahaan jasa migas. Saat ini kami sudah masuk ke digitalisasi untuk bisnis perusahaan air bersih daerah di Kota Bogor," urai dia. Setelah Bogor, perusahaan akan menggandeng PDAM di Cirebon, Semarang, Tangerang dan lainnya. Ferdiansyah menjelaskan, saat ini bisnis perusahaan masih didominasi oleh klien dari Grup Pertamina. Sebesar 68% kontribusi pendapatan Elnusa disumbangkan Grup Pertamina dan sisanya di luar Grup Pertamina.
"Kontrak yang sudah kami pegang di kuartal pertama tahun ini sudah 60%, tinggal 40% lagi," ucap dia. Meski begitu, Ferdiansyah mengatakan, pihaknya juga terus mencari kontrak dari luar Pertamina untuk memperluas cakupan bisnis. Dengan pengembangan bisnis baru, Elnusa menargetkan laba bersih bisa tumbuh 12% dibandingkan dengan pendapatan di tahun 2022. Sedangkan target pendapatan 2023 masih belum diumumkan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar