KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dokumen rahasia Kedutaan Besar AS yang dirilis ke publik mengungkapkan, mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis pro-demokrasi di era 1998. Itu didasarkan sumber mahasiswa. Hal itu tercantum dalam dokumen yang dirilis oleh National Security Archive, The George Washington University, tertanggal 7 Mei 1998. Kini, kasus penghilangan paksa terhadap puluhan aktivis di tahun 1988 kembali mencuat. Itu dikarenakan penuntasan kasus tersebut secara hukum belum terbukti, sehingga salah satu orang yang bertanggung jawab atas kasus itu yakni Prabowo, bisa kembali mencalonkan diri di Pilpres 2019.
Elsam desak rekomendasi Komnas HAM soal penculikan aktivis segera dijalankan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dokumen rahasia Kedutaan Besar AS yang dirilis ke publik mengungkapkan, mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) Prabowo Subianto terlibat dalam penculikan aktivis pro-demokrasi di era 1998. Itu didasarkan sumber mahasiswa. Hal itu tercantum dalam dokumen yang dirilis oleh National Security Archive, The George Washington University, tertanggal 7 Mei 1998. Kini, kasus penghilangan paksa terhadap puluhan aktivis di tahun 1988 kembali mencuat. Itu dikarenakan penuntasan kasus tersebut secara hukum belum terbukti, sehingga salah satu orang yang bertanggung jawab atas kasus itu yakni Prabowo, bisa kembali mencalonkan diri di Pilpres 2019.