JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berniat menggandeng perusahaan properti lain di Tanah Air sebagai mitra strategis dalam mengembangkan proyeknya. Rasuna Epicentrum termasuk proyek yang akan dikembangkan ELTY bersama mitra baru itu. Sekretaris Perusahaan ELTY Nuzirman Nurdin belum mau menyebutkan siapa yang akan digandeng ELTY. "Masih dalam pembicaraan. Nanti saja kalau sudah final," ujar dia, Senin (28/02). Yang sudah disebut-sebut akan digandeng ELTY adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Tapi, seperti halnya Nuzirman, Sekretaris Perusahaan APLN Prisca Andriessen Batubara juga menolak berkomentar. "Saya belum bisa memberikan tanggapan," kata dia.
APLN memang gencar melakukan akuisisi proyek properti. Tiga proyek terakhir yang mereka ambil alih adalah Green Lake, Green Permata Residences, dan Grand Taruma. Nuzirman menambahkan, yang akan digarap ELTY bersama strategic partner adalah proyek pembangunan hotel dan perumahan serta pengembangan jalan tol milik anak usaha ELTY, Bakrie Toll Road. Tapi, lagi-lagi, Nuzirman enggan menyebut pembagian porsi dengan mitra.ELTY tengah mengembangkan lahan seluas 53,5 hektare (ha) di Rasuna Epicentrum. Total area yang sudah dikembangkan di kawasan andalan ELTY itu sekitar 22,4 ha. Di kawasan Kuningan itu, ELTY membangun dua tower kondominium yang terdiri dari 438 unit. ELTY menargetkan proyek tersebut kelar di kuartal keempat tahun 2011. ELTY juga tengah membangun 10 menara kondominium yang ditargetkan selesai pada kuartal I-2012. Proyek perumahan ELTY lainnya yang bergulir tahun ini adalah Bukit Jonggol, di Jawa Barat. Di kawasan seluas 13.000 ha itu, ELTY juga akan membangun fasilitas lain seperti taman bermain. Perusahaan properti grup Bakrie itu juga melakukan pembangunan tahap II Sentra Timur Residence serta melanjutkan proyek Bogor Nirwana Residence. Sementara, Bakrie Toll Road menggarap beberapa ruas tol, seperti Ciawi-Sukabumi yang panjangnya 54 km dan Pejagan-Pemalang 58 km. Bakrie Toll Road juga memiliki konsesi mengembangkan ruas Batang-Semarang yang berjarak 75 km serta ruas Pasuruan-Probolinggo sepanjang 45 km. Kekurangan dana ELTY sudah menganggarkan dana Rp 2,5 triliun untuk mengembangkan serangkaian proyeknya di tahun ini. Namun angka itu dinilai masih belum memadai, hingga ELTY membutuhkan mitra. Untuk menggarap proyek Rasuna Epicentrum, ELTY sudah mengajak Limitless LLC, perusahaan asal Dubai. Limitless juga sudah berjanji menyuntikkan dana US$ 120 juta. Namun, suntikan dana Limitless yang terealisasi baru US$ 33 juta. Nuzirman mengaku, Limitless belum memenuhi sisa komitmennya, US$ 86 juta yang seharusnya diserahkan Desember 2010 lalu. Nuzirman optimistis, ELTY tidak kesulitan mencari dana pengembangan proyek. "Kami masih punya dana hasil rights issue Juli 2010," tutur dia. Dari hajatan itu, ELTY meraup dana Rp 3,2 triliun. ELTY juga memiliki kas yang nilainya mencapai Rp 1,12 triliun per akhir September 2010.
Analis Waterfront Securities Isfhan Helmy berpendapat, jika kabar kerjasama ELTY dan APLN benar-benar terwujud, kedua emiten itu akan menangguk untung. ELTY bisa diuntungkan, menurut Isfhan, karena memiliki lahan yang luas. "Sedangkan APLN mempunyai likuiditas yang cukup bagus," kata Isfhan. ELTY sendiri, dalam penilaian Isfhan, akan kesulitan mencari pinjaman baru tanpa membebani neraca keuangannya. Senin (28/02), harga ELTY Rp 143 per saham, naik 0,7% dari harga akhir pekan lalu. Di saat yang sama, harga APLN merosot sebesar 2,82% menjadi Rp 345 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Edy Can