ELTY Patok Harga Konversi Obligasi 31,9% di atas Harga Pasar



JAKARTA. PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) telah merampungkan proses penawaran terbatas obligasi konversi sebesar US$ 155 juta, pada dua hari lalu (23/2). Perusahaan pengembang properti ini menetapkan harga konversi surat utang itu di level Rp 310 per saham.

"Harga konversinya telah ditetapkan," kata Sekretaris Perusahaan ELTY Nuzirman Nurdin kepada KONTAN, kemarin. Harga konversi ini lebih tinggi 31,9% dari harga saham ELTY di lantai bursa, kemarin, yang masih sebesar Rp 235 per saham.

Obligasi ini berjangka waktu lima tahun dan diterbitkan pada harga 100% dari nilai pokok. Adapun kuponnya sebesar 8,625% per tahun. Para pemegang obligasi memiliki hak menukarkan obligasinya dengan saham ELTY setelah hari ke-41 penerbitan hingga tujuh hari sebelum jatuh tempo.


Namun, ELTY memiliki hak melunasi obligasi itu dengan uang tunai jika tidak memiliki jumlah saham yang cukup untuk dikonversikan. Selain itu, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) ini berhak membeli kembali seluruh obligasi itu pada tahun ketiga setelah penerbitannya.

Obligasi ini diterbitkan oleh anak usaha ELTY, BLD INvestments Pte. Ltd. Credit Suisse membantu ELTY dalam penerbitan obligasi tersebut.

ELTY akan memakai dana hasil penjualan surat utang ini untuk mempercepat pembangunan proyek propertinya dan pelunasan utang anak usaha. ELTY akan memfokuskan pengembangan properti di kawasan Jakarta dan Bogor, yang sempat tersendat.

Saat ini, ELTY masih menggarap proyek Grove Condominium, Wave Condominium, Bogor Nirwana Residence, Aston Bogor Hotel, dan Rasuna Epicentrum. Harapannya, proyek-proyek itu bisa menopang target pertumbuhan ELTY tahun ini hingga 30%.

Analis Bahana Securities, Natalia Sutanto, menilai, langkah ELTY menerbitkan obligasi konversi sangat tepat. Sebab, ELTY bisa mengamankan pendanaan proyek-proyeknya. "Perusahaan ini juga beruntung bisa mendapatkan dana dengan bunga yang cukup rendah," imbuhnya. Dia membandingkan bunga obligasi itu dengan pinjaman bank yang bisa di atas 10%.

Di sisi lain, obligasi konversi ini akan mendongkrak jumlah kewajiban ELTY. Natalia menghitung, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) ELTY bisa menjadi 0,48 kali, dari sebelumnya hanya 0,21 kali. "Itu karena utang mereka akan bertambah Rp 1,4 triliun," imbuh dia.

Natalia memprediksi, kinerja ELTY akan semakin membaik dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu pemicunya, prospek pasar properti di masa yang akan datang lebih bagus dibandingkan tahun lalu. "Tingkat bunga yang rendah akan mendorong pembelian properti," ujarnya.

Karena itulah, dia merekomendasikan beli saham ELTY. Target harganya sebesar Rp 300 per saham hingga akhir tahun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test