KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas harga emas mengikuti gerak politik global. Adapun sentimen dari Amerika Serikat (AS) mewarnai yang juga berimbas ke harga emas Antam. Harga emas pada bursa Comex kontrak pengiriman April 2018, per pukul 12:23 berada di US$ 1.351 per ons troi, angka itu naik 0,22% dari penutupan sebelumnya. Saat ini perpolitikan AS tengah ricuh dengan komentar Presiden Donald Trump yang menyatakan optimistis pada pertumbuhan dollar, komentar ini sekaligus membantah pernyataan Menteri Keuangan Steven Mnuchin yang mendukung pelemahan dollar bakal bagus untuk perdagangan AS.
Akibatnya, pasar bimbang dan menyebabkan pelarian dari aset dollar. "Pasar masih dalam kondisi bingung mencerna apa yang terjadi di AS," jelas Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal kepada KONTAN, Jumat (2/2). Atas keadaan tersebut, Faisyal cukup optimistis harga emas dapat melambung hingga kisaran US$ 1.320 - US$ 1.370 per on s troi. Namun kenaikan ini bisa dihadang oleh kenaikan suku bunga AS yang kemungkinan akan terjadi pada rapat FOMC berikutnya di bulan Maret. Namun dalam jangka panjang, outlook emas tetap dalam tren bullish. Sedangkan untuk pergerakan emas antam, Faisyal melihat gerak harganya mengekor sentimen emas global. Hal ini terlihat saat jatuhnya harga emas Antam pada 30 Januari lalu ke level RP 609.000 per gram lantaran dollar menguat karena mendapat katalis dari Trump. "Pernyataan Presiden Trump di pertemuan Davos ingin dollar kuat, dia menyatakan Mnuchin salah interpretasi, dan membuat dollar naik," kata Faisyal. Dollar menguat berimbas pada pelemahan emas, dan akibatnya emas Antam ikut jatuh. Asal tahu saja, mengutip situs Logam Mulia, untuk emas batangan di butik emas Pulogadung, Jakarta pada hari ini, Jumat (2/2) berada di Rp 638.000, angka ini naik 0,47% dari perdagangan sehari sebelumnya.
Untuk tahun ini, Faisyal melihat potensi harga emas Antam bisa tembus ke level Rp 650.000 per gram. Ketegangan semenajung Korea yang memanas, dan kisruh politik di Arab Saudi atas penangkapan sejumlah pangeran mampu mengerek si kuning. Tetapi sekali lagi, gerak emas tetap akan memperhatikan dollar dan AS. "Walau data ekonomi AS bagus, pasar mengekspektasi kenaikan suku bunga, tapi Jerome Powell yang akan naik jadi Ketua The Fed di Februari ini cenderung dovish," kata Faisyal. Untuk pergerakan Senin (5/2), Faisyal memperkirakan emas Antam dapat berada pada level Rp 630.000 - Rp 645.000 per gram. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto