Emas Antam dibayangi hasil notulensi FOMC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk diperkirakan akan berlanjut. Notulensi pertemuan Federal Open Market Committe (FOMC) masih membayangi pergerakan harga emas di pasar spot. Jika ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) semakin agresif, maka emas Antam akan mengikuti pelemahan harga emas spot.

Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures menyebut, emas batangan berpeluang konsolidasi. Ia masih melihat penguatan indeks dollar AS menjadi katalis negatif yang bisa menahan laju penguatan harga.

“Ruang pelemahan cukup terbuka,” katanya.


Hasil FOMC akan cukup mempengaruhi pergerakan emas di pasar spot. Dalam perkirakaannya, Kamis (22/2), harga emas batangan bisa bertengger di kisaran Rp 636.000 -Rp 639.000 per dollar AS.

Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures sepakat, notulensi FOMC tetap menjadi sentimen negatif yang menekan harga. Hanya saja, ia masih melihat adanya sedikit angin segar yang bisa menahan penurunan sehingga tidak tajam. “Kepemilikan emas di SPDR yang diperdagangkan masih tumbuh,” paparnya.

Pada Selasa (20/2), tercatat kepemilikan emas di SPDR Gold Trust meningkat 0,39% dari akhir pekan lalu. Jumlahnya meningkat dari 824,54 ton menjadi 827,79 ton. Menurut Deddy, hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga emas.

Ia memperkirakan, Kamis (22/2), emas Antam akan melemah pada rentang Rp 630.000-Rp 640.000 per metrik ton. Namun pelemahan tersebut diperkirakan tak akan berlangsung lama. Pada awal Maret, harganya berpotensi kembali menguat dengan adanya Pemilu di Italia.

“Kalau muncul isu ketidakpastian biasanya harga emasnya bisa rebound,” imbuh Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini